Kader Muda NU Ungkit Ucapan Lama Ulil Abshar Soal Tambang: Dulu Bicara Kreativitas, Kini Tameng Tambang?

  • Bagikan
Potret aktivitas tambang nikel di Raja Ampat Papua Barat Daya. (Istimewa)

"Bukan begitu, ini saya ambil analogi lain. Saya waktu kecil di kampung saya, saya menikmati ekosistem yang baik. Pohon banyak, sawah banyak. Sekarang karena pertambahan penduduk, ekosistem itu hilang. Anak saya tidak lagi bisa menikmati itu," jelasnya.

Ketika Iqbal menggarisbawahi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang dengan alat berat, Gus Ulil mengkritik pendekatan yang menuntut kesempurnaan dalam konservasi.

Ia menyebut pandangan semacam itu sebagai bentuk "wahabisme lingkungan."

"Wahabisme itu artinya begini, orang wahabi itu begitu kepinginnya menjaga kemurnian teks, sehingga teks tidak boleh disentuh sama sekali. Harus puritan," Gus Ulil menuturkan.

"Nah, saya mengatakan, teman-teman lingkungan ini terlalu ekstrem, seperti menolak sama sekali mining, karena industri ekstraksi selalu pada dirinya dangerous dan itu berbahaya," tambahnya.

Gus Ulil bilang, dalam memanfaatkan sumber daya alam, penting untuk melakukan penilaian terhadap manfaat (maslahat) dan kerusakan (mafsadat) yang mungkin ditimbulkan.

“Ini anugerah Allah. Pohon anugerah. Tambang anugerah. Mari kita lihat kalkulasi maslahat mafsadatnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Iqbal tetap mempertahankan posisinya bahwa ketergantungan terhadap industri ekstraktif seperti tambang sudah melewati batas daya dukung lingkungan. Ia menyerukan agar pemerintah segera melakukan transisi.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan