FAJAR.CO.ID — Pengayaan uranium oleh Pemerintah Iran membuat Amerika Serikat (AS) ketakutan. Pengayaan uranium oleh Iran dikhawatirkan AS dan sekutunya dapat berkembang menjadi produksi senjata nuklir.
Ketakutan AS dan sekutunya terhadap perkembangan pengayaan nuklir Iran pun tak tertahankan dengan menggempur tiga fasilitas nuklir di wilayah Fordow, Natanz, dan Isfahan, Minggu (22/6/2025).
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sesumbar telah menghancurkan situs pengayaan nuklir Iran dengan serangan menggunakan 12 bom penghancur bom.
Militer AS meluluhlantakkan fasilitas pengayaan nuklir Iran menggunakan 12 bom penghancur bunker dan 30 rudal jelaja.
Tiga situs pengayaan nuklir yang ditakutkan AS akan memproduksi bom nuklir berada di wilayah Fordow, Natanz, dan Isfahan. Militer AS mengklaim telah menghancurkan ketiga fasilitas nuklir itu, sehingga mengubur mimpi Iran memiliki bom nuklir dalam beberapa tahun ke depan.
Meski Donald Trump sesumbar menyebut militer AS telah menghancurkan situs-situs pengayaan nuklir Iran, namun tak menghapus ketakutan AS dan sekutunya begitu saja.
Apalagi, Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan sejumlah negara siap menyuplai senjata nuklir ke Iran.
Ketua Dewan Keamanan Rusia itu menyampaikan pernyataannya, beberapa jam setelah Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan, Minggu (22/6) waktu setempat.
"Sejumlah negara siap menyuplai Iran dengan senjata nuklir," ujar Medvedev dalam unggahan di media sosial Telegram, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (22/6).