Pentagon Dipermalukan, Laporan Intelijen Sebut Serangan AS Gagal Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

  • Bagikan
Fasilitas reaktor nuklir milik Iran sebelum diserang Amerika Serikat. Foto: Maxar Technology

Hegseth menekankan skala operasi tersebut, dengan mengatakan: "Dampak bom-bom itu terkubur di bawah tumpukan puing di Iran; jadi siapa pun yang mengatakan bom-bom itu tidak menghancurkan, hanya mencoba untuk melemahkan Presiden dan misi yang berhasil."

Laporan CNN mengutip dua sumber mengatakan bahwa persediaan uranium yang diperkaya milik Iran tidak dihancurkan, sementara sumber lain mengatakan sentrifus yang digunakan untuk memperkaya uranium masih utuh secara signifikan.

Salah satu sumber CNN menyebut penilaian Badan Intelijen Pertahanan (DIA) adalah AS hanya menunda pengayaan nuklir Iran beberapa bulan.

Namun, penilaian sumber tersebut telah dibantah dengan tegas pihak Gedung Putih dengan menolak analisis tersebut tetapi tampaknya mengakui keberadaannya.

"Penilaian yang dituduhkan ini jelas-jelas salah dan diklasifikasikan sebagai 'sangat rahasia' tetapi tetap saja dibocorkan ke CNN oleh seorang pecundang anonim dan rendahan di komunitas intelijen," kata juru bicara Karoline Leavitt dalam sebuah pernyataan.

Leavitt mengklaim bahwa kebocoran penilaian yang dituduhkan ini merupakan upaya yang jelas untuk merendahkan Presiden Trump dan mendiskreditkan pilot pesawat tempur yang melakukan misi yang dieksekusi dengan sempurna untuk melenyapkan program nuklir Iran.

"Semua orang tahu apa yang terjadi ketika Anda menjatuhkan empat belas bom seberat 30.000 pon dengan sempurna pada target mereka: pemusnahan total," tegas Leavitt.

Seperti diketahui, AS menyerang fasilitas Fordow dan Natanz dengan 14 bom penghancur bunker seberat 30.000 pon yang dijatuhkan dari pesawat pengebom siluman B-2 pada Minggu (22/6/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan