FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ditreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono menyebut, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku penembakan staf desa di kabupaten Gowa.
Hal ini diungkapkan Setiadi saat ditemui usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Biringkanaya, Selasa (1/7/2025).
"Jadi indikasi ada kalau di Gowa, terkait pelaku masih saudaranya," kata Setiadi kepada awak media.
Meskipun telah mengantongi identitas terduga pelaku, Setiadi masih emoh memberikan pernyataan yang lebih gamblang terkait perkara tersebut.
"Tim masih bekerja," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, penembakan misterius terjadi di Dusun Jenetallasa, Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Kamis (26/6/2025) dinihari.
Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, korban dalam insiden tersebut bernama Harianto (35), seorang staf desa setempat, tiba-tiba diserang oleh orang tak dikenal (OTK).
Peristiwa ini terjadi ketika kondisi sekitar masih gelap. Harianto tiba-tiba merasakan sakit di bagian ketiak usai mendengar suara ledakan.
Setelah dicek, ternyata darah mengalir dari luka tembak yang dideritanya. Warga setempat segera mengevakuasi korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, yang dikonfirmasi mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung dengan memeriksa korban dan para saksi.
"Kronologi awal ini berdasarkan keterangan korban yang sementara kami dalami bahwa saat itu dia sedang berjalan dari luar rumah menuju ke rumahnya," ujar Bahtiar, Kamis malam.
Namun, kata Bahtiar, tiba-tiba korban mengalami rasa sakit di ketiak setelah mendengar ledakan.
"Tiba-tiba ada seperti ledakan dan ketiak sebelah tangannya berasa sakit dan itu ternyata mengeluarkan darah," ucapnya.
Hingga kini, Bahtiar belum dapat memastikan secara pasti bagaimana kejadian itu berlangsung. Apakah korban berjalan kaki atau menggunakan kendaraan saat penembakan terjadi masih belum bisa dipastikan.
"Persoalan naik motor atau tidak kami dalami dulu dengan meminta beberapa keterangan saksi," Bahtiar menuturkan
Bahtiar bilang, terdapat perbedaan dalam kesaksian yang didapatkan. Sebagian menyatakan bahwa korban sedang berjalan kaki, sementara yang lain mengatakan ia mengendarai sepeda motor.
"Ini ada beberapa versi, ada yang mengatakan naik motor dan ada yang mengatakan jalan kaki," tandasnya.
(Muhsin/fajar)