Denny JA Luncurkan Genre Lukisan Imajinasi Nusantara, Perpaduan Batik, Jiwa, dan Teknologi

  • Bagikan
Denny JA

Beberapa lukisan menggambarkan kondisi manusia modern yang terasing: ayah yang pulang ke rumah namun jiwanya masih terjebak dalam notifikasi, makan malam yang sunyi di bawah cahaya layar ponsel, guru yang berbicara kepada tembok karena murid hanya menatap layar, hingga makam tanpa doa yang hanya menyisakan QR code dan sinyal internet.

Genre Imajinasi Nusantara juga merespons berbagai luka global seperti pandemi, krisis ekonomi, konflik geopolitik, dan bencana alam. Dalam beberapa lukisan, Denny menghadirkan tokoh-tokoh ikonik dunia seperti Albert Einstein, Lady Diana, dan Marilyn Monroe dalam balutan batik khas Indonesia. Kehadiran mereka menjadi simbol globalisasi budaya yang kini menyatu dalam narasi lokal.

“Setiap sapuan warna adalah pelukan spiritual kepada dunia,” kata Denny. “Ia lahir dari tradisi, tapi hidup di antara cahaya piksel. Ia adalah tangisan lembut sekaligus perlawanan estetika.”

Yang membedakan Imajinasi Nusantara dari genre seni rupa lainnya adalah keterlibatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses kreatifnya. Seluruh karya dikerjakan dengan bantuan AI, menjadikannya sebagai genre pertama di Indonesia yang secara eksplisit menyatukan elemen tradisional, spiritual, dan digital dalam satu kesatuan estetika.

Genre ini tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga menjadi refleksi sosial, spiritual, dan kultural atas zaman yang berubah cepat. Denny JA mempersembahkan Imajinasi Nusantara sebagai ajakan untuk merenung, berdialog dengan budaya sendiri, dan menemukan kembali makna kemanusiaan di tengah pusaran teknologi. (*/eds)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan