Warga Bubarkan hingga Rusak Fasilitas Retreat Pelajar Kristen di Sukabumi, Ferdinand: Polisi Jangan Main-main dengan Penegakan Hukum

  • Bagikan
Politisi, Aktivis Sosial Politik dan Hukum Ferdinand Hutahean

"Dan masyarakat kita akan kehilangan haknya untuk melakukan peribadahan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Maka saya berharap kejadian di Sukabumi ini segera ditindak tegas Kepolisian dan para tersangka dijerat dengan pasal yang berat," tandasnya.

Bukan hanya itu, ia mengusulkan agar dalam perkara tersebut dimasukkan pasal penistaan agama, perbuatan keonaran, dan kegaduhan.

"Supaya mereka bisa dijerat pasal yang tinggi sehingga dengan demikian akan membuat efek jera bagi pelaku-pelaku yang berniat melakukan hal sama di tempat lain," kuncinya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan perhatian serius terhadap insiden pembubaran kegiatan retreat pemuda Kristen di Sukabumi yang disertai perusakan vila.

Insiden tersebut terjadi di Kampung Tangkil, RT 004 RW 001, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, dan memicu keprihatinan publik lantaran menyangkut isu kebebasan beragama dan toleransi.

Sebagai bentuk respons, Dedi langsung turun ke lokasi pada Senin (30/6/2025). Ia menemui pemilik vila, Maria Veronica Nina, serta berdialog dengan warga sekitar guna menggali aspirasi dan meredam potensi konflik lebih lanjut.

Dalam kunjungannya, Dedi menyalurkan bantuan senilai Rp100 juta yang diperuntukkan bagi perbaikan bangunan vila yang mengalami kerusakan.

Tak hanya itu, ia juga menyiapkan dukungan trauma healing bagi para penghuni vila dan warga yang terdampak.

"Kerukunan antar umat beragama harus terus dijunjung tinggi. Kita harus hidup rukun, saling menghargai, dan menghormati perbedaan. Jangan sampai perbedaan keyakinan menjadi alasan perpecahan,” tegas Dedi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan