Pihak sekolah, kata dia, akan mengevaluasi pendaftaran dan mempertimbangkan calon siswa yang mungkin diterima di sekolah lain.
Jika terdapat sisa kuota, prioritas akan diberikan kepada warga sekitar.
Sementara itu, Abdul Kadir selaku Wakil Kepala SMAN 12 Makassar mengakui adanya warga yang belum terakomodasi.
“Ada empat orang yang belum masuk, Minggu lalu mereka memang datang kemari dan ditemani tokoh masyarakat di sini,” kata Abdul Kadir saat dikonfirmasi terpisah.
Ia menjelaskan, proses seleksi masih berlangsung dan meminta warga bersabar.
"Saya sampaikan bersabar dulu karena ini masih dalam proses, dari empat yang diusulkan itu insyaallah kita akomodir, tapi parameternya yang tertinggi nilainya dari empat itu,” ucapnya.
Abdul Kadir menilai terjadi kesalahpahaman dalam proses seleksi tersebut.
"Mereka mungkin belum tahu kalau dari empat itu kita sudah akomodir dua. Intinya ini mereka diterima semua yang tidak lulus untuk jalur prestasi ini,” tuturnya.
Ia menambahkan, sekolah sebelumnya telah menerima dua siswa dengan nilai tertinggi. Namun, warga meminta agar yang rumahnya paling dekat juga diprioritaskan.
“Kan kemarin itu kita sudah sampaikan, dua yang kita ambil berdasarkan nilai skornya itu. Tapi warga inginnya yang paling dekat rumahnya itu dari kita. Jadi kita ambil yang paling dekat rumahnya itu,” tandasnya.
“(Yang dipermasalahkan) Jalur prestasi. Kan kalau domisili tidak masuk, jalur prestasi juga tidak masuk. Setelah kita akomodir yang dua itu masih ada riak-riak," tegasnya.
Setelah koordinasi dengan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan, akhirnya keempat siswa yang diusulkan warga diterima seluruhnya.