"Oh 10 ribu? Ini tambah, 10 ribu?," tanya Bahlil dengan nada tinggi kepada jajaran ESDM dan Dirut PLN.
Menteri asal Papua ini tak segan menyindir kinerja bawahannya.
"Ini nggak tahu dirjen saya yang nggak benar atau dirut PLN-nya yang nggak benar? Kalian habis ini ketemu sama saya ya, kurang ajar kalian ini," cetusnya.
"Masih mau jadi dirjen kau? Ini direksi PLN kelihatannya baru juga, jadi materinya baru, padahal Dirutnya cuma 1, nggak berubah-ubah," tambahnya.
Bahlil menekankan komitmen Presiden Prabowo soal swasembada energi desa melalui PLTS.
"Pak Presiden meminta kepada kami untuk menghitung agar desa-desa yang belum ada listriknya kita pakai PLTS jaringan lokal saja yang kita pakai," terangnya.
Ia pun berbagi pengalaman masa kecil tanpa listrik. Kala itu, ia mengaku hanya menggunakan kaleng susu, sumbu, dan minyak tanah.
"Kalau belajar, bangun pagi, di sini hitam. Syukur kalau ke sekolah kita mandi. Kalau nggak mandi, pasti kelihatan hitamnya," kenangnya.
Pasca rapat, Bahlil memerintahkan jajarannya untuk segera melakukan koordinasi dan meluruskan data.
(Muhsin/fajar)