Suporter Persebaya Surabaya tentu berharap tiga mesin gol yang sedang dibentuk Eduardo Perez benar-benar menjelma jadi mesin gol yang ditakuti lawan.
Jika proses pembentukan ini berhasil, bukan tidak mungkin Persebaya Surabaya kembali bersaing di papan atas Liga 1.
Dengan dukungan penuh Bonek di setiap laga, tiga mesin gol ini bisa jadi kekuatan baru yang mematikan. Tinggal bagaimana Perez meramu komposisi terbaik dan menjaga konsistensi permainan tim sepanjang musim.
Namun demikian, saat ini, perannya akan lebih dominan sebagai salah satu ujung tombak kunci dalam strategi permainan yang diterapkan oleh Perez.
Sementara itu, Rizky Dwi meskipun jarang diturunkan musim lalu, tetap memperoleh kepercayaan dari pelatih.
Dalam 14 pertandingan yang dijalaninya, Rizky hanya berhasil mencetak 1 gol dan bermain selama 637 menit, tetapi dianggap memiliki potensi yang cukup besar.
Perez sepertinya memandang Rizky sebagai proyek jangka panjang yang masih bisa mengalami perkembangan. Terlebih lagi, dalam sistem permainan yang memungkinkan fleksibilitas, kecepatan dan gerakannya bisa sangat efektif dalam merobek pertahanan lawan.
Pemain ketiga yang turut berkontribusi dalam mencetak gol adalah Dejan Tumbas, yang juga mendapatkan perhatian. Pemain asing ini tampil di 16 laga dan mencatatkan 2 assist, dengan total waktu bermain 1.288 menit.
Namun, Dejan perlu memperbaiki disiplin permainannya karena mengoleksi 6 kartu kuning musim lalu. Jika ia mampu bermain dengan lebih tenang dan fokus, Dejan memiliki peluang untuk menjadi pembeda di lini serang Persebaya Surabaya. (*)