Beberapa kalangan menuntut agar Gibran bekerja secara transparan dan profesional agar tidak terkesan hanya sebagai perpanjangan tangan ayahnya.
Dalam beberapa kesempatan, Gibran menanggapi isu nepotisme dengan menegaskan bahwa dirinya siap diuji kinerja dan kapabilitasnya.
Ia juga menekankan bahwa jabatan politik harus dilihat dari kontribusi nyata, bukan hanya latar belakang keluarga. Misalnya, saat konferensi pers pada Mei 2025, Gibran mengatakan,
“Saya ingin membuktikan bahwa saya bukan hanya putra Presiden, tapi juga pemimpin yang kompeten,” tutur Gibran pada Mei 2025 lalu.
(Erfyansyah/fajar)