Tak hanya di dunia akademik, ia juga aktif di lembaga penyiaran, dengan menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2004 hingga 2007.
Selain itu, Ade Armando dikenal aktif di media sosial. Ia kerap melontarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi, terutama terkait isu agama dan politik.
Salah satu unggahannya yang memicu kontroversi terjadi pada Januari 2017, saat ia menulis, "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues."
Ia juga pernah memancing reaksi publik dengan mengunggah foto Rizieq Shihab, pimpinan FPI, mengenakan topi Santa Klaus.
Pada tahun 2018, namanya kembali menjadi sorotan setelah menyatakan bahwa azan bukanlah sesuatu yang suci.
Hampir setiap kali mengeluarkan pernyataan kontroversial di media sosial, Ade Armando dilaporkan ke pihak kepolisian.
Ia bahkan sempat berstatus tersangka dalam kasus pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) terkait unggahannya soal "Allah bukan orang Arab."
Pada tahun 2022, Ade menjadi korban pengeroyokan dalam aksi demonstrasi menolak penundaan pemilu dan wacana presiden tiga periode di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Akibat insiden itu, ia mengalami luka serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Kariernya sebagai dosen di UI berakhir pada 11 April 2023. Setelah itu, ia memutuskan terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
(Muhsin/fajar)