FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto telah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen year-on-year (yoy). Untuk mewujudkan itu, perlu kerja sama satu komando terutama dari perusahaan BUMN.
Satu komando yang diharapkan itu melalui naungan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Dengan satu komando, diharapkan akan mempermudah konsolidasi dan kerja sama, sebagai upaya bersama mencapai target pertumbuhan sebesar 8 persen year-on-year (yoy).
"Salah satu keinginan yang diinginkan Pak Presiden adalah bagaimana kita semua bisa bersatu untuk bisa mencapai tujuan besar pertumbuhan ekonomi yang sustainable di angka 8 persen (yoy). Sekarang adalah waktu yang pas untuk tidak lagi hanya memikir peran kita saja, tapi memikirkan Indonesia secara keseluruhan," ujar Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir dilansir jawapos, Jumat (4/7).
Karena itu, Pandu Sjahrir menginginkan 889 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus berada di bawah satu komando Danantara Indonesia.
"Saya kasih contoh seperti yang sekarang full time saya kerjakan. Di Danantara ini sekarang semua 889 perusahaan sedang kita fokus untuk bisa menjadi semacam satu komando, tidak lagi hanya melihat 'urusan saya (sendiri)', (tapi) bagaimana bisa kita saling kerja sama," ujar Pandu dalam Forum Ekonomi & Keuangan Digital oleh Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech).
Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan konsolidasi bisnis dari sebanyak 889 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200-an perusahaan.