"Kepada siapapun, kami ingatkan bahwa Relagama Bergerak tidak berafiliasi dengan parpol tertentu, juga tidak untuk membela pihak tertentu. Saya ingatkan untuk jangan salah menilai atas sikap kami!," jelas Bangun.
Kata Bangun, UGM berdiri di atas tanah perjuangan oleh para pejuang dan dibangun untuk melahirkan para pejuang.
"Bukan untuk mengkader dan meluluskan para pencundang," cetusnya menyindir Jokowi.
"Para pahlawan yang berjuang untuk negeri kita ini, termasuk para founding fathers UGM yang telah tiada, mereka sudah tidak tampak di hadapan kita. Tapi, jasa mereka berdampak kepada kami para alumni," sambung dia.
Bangun bilang bahwa dirinya telah sering menyampaikan hal tersebut kepada teman-teman alumni dalam berbagai kesempatan.
"Saya sampaikan semangat itu, berdampak walau tak tampak. Filosofi ini mirip udara, tidak tampak tapi bisa dirasakan dan sangat dibutuhkan," Bangun menuturkan.
Jika filosofinya mirip udara, kata Bangun, maka energi mereka diekspresikan sebagai air yang sangat kuat, berbagi tanpa mencaci. Air tenang menghanyutkan.
"Karena itulah kami sepakat memberi nama aksi kami menyelamatkan UGM dengan Relagama Bergerak. Mirip potongan syair Bengawan Solo, air mengalir sampai jauh. Kami akan selalu bergerak, mengalir sepanjang generasi melintas antar zaman," kuncinya.
(Muhsin/fajar)