FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. Muammar Bakry, angkat bicara soal kasus pengerusakan rumah yang diduga digunakan sebagai tempat ibadah di Sukabumi.
Dikatakan Profm Muammar, insiden semacam ini harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat.
“Tentu kita berada di negara yang menjaga hegemonitas dan homogenitas. Menjadi perhatian kita semua, bukan hanya pemerintah, tapi juga pada seluruh elemen masyarakat," ujar Prof. Muammar kepada fajar.co.id, Selasa (8/7/2025).
Ia menegaskan pentingnya menjaga kerukunan di tengah masyarakat yang memiliki beragam latar belakang agama.
"Kita harus bisa menjaga harmoni di tengah masyarakat dengan berbagai macam latar belakang, termasuk latar belakang agama yang berbeda,” ucap Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Al Gazali ini.
Prof. Muammar juga mendorong aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah tegas terkait insiden tersebut.
“Sebagai Ketua FKUB, tentu itu kami berharap pihak Kepolisian melakukan tindak hukum,” kuncinya.
Sebelumnya diberitakan, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, menyebut, Menteri Natalius Pigai, gagal menegakkan HAM di Indonesia.
Bukan tanpa alasan, Ferdinand blak-blakan mengatakan hal tersebut dengan berkaca pada insiden pengerusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah di Sukabumi.
"Ini kan persoalan bukan ditindaklanjuti atau tidak. Yang pasti bahwa Natalius Pigai sebagai Menteri HAM telah gagal membina jajarannya untuk berpihak kepada korban pelanggaran HAM," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Senin (7/7/2025).
Ferdinand menegaskan, pengerusakan rumah ibadah merupakan pelanggaran HAM yang mesti ditindaklanjuti dengan serius.
"Natalius Pigai tidak cukup hanya mengklarifikasi seperti itu, tidak menindaklanjuti," tukasnya.
Ferdinand bilang, sebagai orang nomor satu di Kementerian HAM, Natalius Pigai mestinya tidak sekadar beretorika terkait peristiwa di Sukabumi.
"Kita menunggu statementnya dia sebetulnya soal pembubaran ibadah, pelarangan dan penghambatan pembangunan rumah ibadah," tandasnya.
"Kan kita belum mendengar statement Natalius Pigai dalam hal ini. Itu yang kita tuntut dari dia," kunci Ferdinand.
(Muhsin/fajar)