Sejuta Perempuan Serukan Boikot dan #GantiProduk Pro Israel, “Jangan Sampai Uang Kita Mengalir ke Tindakan Genosida”

  • Bagikan
Solidaritas untuk Palestina kembali menggema di ibu kota dengan fokus pada gerakan boikot produk terafiliasi Israel.

FAJAR.CO.ID — Solidaritas untuk Palestina kembali menggema di ibu kota dengan fokus pada gerakan boikot produk terafiliasi Israel. Gerakan boikot menjadi senjata masyarakat Indonesia membela Palestina dan aksi nyata agar uang kita tidak mengalir untuk membiayai genosida.

Ribuan perempuan dari berbagai organisasi masyarakat dan komunitas berkumpul dalam aksi damai bertajuk One Million Women for Gaza yang digelar pada Minggu 6 Juli 2025.

Salah satu sorotan utama adalah kampanye #GantiProduk, ajakan untuk meninggalkan produk-produk yang diduga terafiliasi Israel dan beralih ke produk halal lokal.

Sejumlah aktivis perempuan tampak membawa beberapa pamphlet yang mencolok. Ada yang membawa poster bergambar dengan tulisan “Jangan sampai uang kita mengalir ke tindakan genosida”

Ada juga poster bertuliskan “Keburukan berawal dari sini”

Aksi ini menandai fase baru dalam perjuangan mendukung Palestina, dengan fokus pada gerakan boikot produk terafiliasi Israel sebagai senjata perlawanan damai.

Digagas oleh PP Wanita Islam dan ARIBP Perempuan, aksi ini mengusung tema Women’s Economic Boycott Against Pro-Israel Products. Gerakan ini bentuk nyata dari perubahan strategi perjuangan, dari sekadar aksi massa menjadi langkah konkret melalui pengaruh konsumsi.

“Konsumsi adalah bentuk sikap politik,” tegas pernyataan resmi ARIBP Perempuan dalam siaran persnya. Mereka menekankan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki dampak moral dan kemanusiaan.

Salah satu sorotan utama adalah kampanye #GantiProduk, sebuah ajakan untuk meninggalkan produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel, dan beralih ke produk halal lokal. Acara juga diramaikan dengan bazar UMKM perempuan, penyebaran materi edukatif, dan penandatanganan Deklarasi Boikot Nasional.

Sebelumnya, telah beredar luas daftar produk yang terafiliasi Israel, salah satunya dari Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI). YKMI merilis 10 daftar merek yang harus dihindari atau wajib diboikot sesuai dengan Irsyadat MUI meliputi Starbucks, Danone Aqua, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King.

“Aksi ini bertujuan menguatkan jaringan ekonomi alternatif, terutama produk halal lokal dan UMKM perempuan sebagai solusi nyata dari sikap boikot,” sebut penyelenggara.

Kehadiran perempuan dari berbagai lapisan masyarakat termasuk guru, pelajar, mahasiswa, komunitas ojek online, hingga tokoh nasional dan influencer menegaskan bahwa gerakan ini adalah bentuk aksi strategis yang bermartabat dan inklusif.

“Perjuangan Palestina adalah perjuangan kemanusiaan,” demikian pernyataan bersama dari seluruh ormas dan komunitas yang berpartisipasi.

Koordinator Muslimah Bogor Raya, Finda Musfindayani, turut menyerukan pentingnya gerakan boikot sebagai bentuk perlawanan damai atas tragedi kemanusiaan yang tengah berlangsung di Gaza.

“Telah jelas terjadi genosida di Palestina, banyak ibu dan anak-anak dibunuh dengan kekejian yang dilakukan oleh Zionis, apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang perempuan? Cukupkah kita hanya berdoa saja? Lalu apa yang membuat mereka dapat menghentikan pembantaian itu?” ujarnya dalam orasinya.

Finda menegaskan bahwa boikot produk terafiliasi Zionis bisa menjadi cara efektif untuk menghentikan pendanaan yang digunakan dalam agresi militer.

“Bagaimana cara mereka bangkrut? yaitu dengan boikot produk yang terafiliasi dengan Zionis. Dengan tidak mendatangi gerai-gerai restoran cepat saji mereka, dengan tidak memberi produk mereka, kita sudah ikut berpartisipasi untuk menghambat dana mereka yang digunakan untuk mendapatkan amunisi,” jelasnya.

Aksi ini menegaskan bahwa perjuangan solidaritas terhadap Palestina tidak hanya dapat dilakukan melalui unjuk rasa dan doa, tetapi juga lewat kekuatan kolektif dalam menentukan pilihan konsumsi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan
Exit mobile version