FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu berharap mestinya kondisi Indonesia bisa kembali normal.
Hal ini diungkapkan Said Didu setelah menghadiri gelar perkara khusus Bareskrim Polri, Rabu (9/7/2025) kemarin.
"Semoga Indonesia bisa kembali ke kehidupan normal, terbebas dari kebohongan, kelicikan, keculasan para pemimpin," kata Said Didu di X @msaid_didu (10/9/2025).
Berdiri di pihak Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), pria kelahiran Kabupaten Pinrang ini menegaskan dukungannya agar apa yang diperjuangkan bisa mendapat titik terang.
"Kita dukung untuk membuka semua kebohongan rezim dan dinasti Jokowi," tandasnya.
Sebelumnya, Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewajiban untuk memperlihatkan ijazah asli Jokowi kepada Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) maupun Roy Suryo.
Kata Yakup, keabsahan ijazah tersebut seharusnya tidak perlu diperdebatkan lagi.
Ia merujuk pada hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri yang menyatakan ijazah itu asli.
“Jadi, menurut mereka ini Puslabfor tidak benar. Apa iya semua dokumen itu keaslian yang harus melalui verifikasi mereka dulu? Jadi lebih percaya mana? Puslabfor atau laboratorium Roy Suryo?,” ucap Yakup di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (9/7/2025) kemarin.
Yakup menyatakan, memperlihatkan ijazah asli pun diyakininya tak akan menyelesaikan polemik.
Pasalnya, pihak TPUA dan Roy Suryo tetap ingin melakukan analisis terhadap ijazah tersebut, meskipun telah ditunjukkan.