Mengapa Daun Bidara Disebut dalam Al-Qur’an? Ini Fakta Ilmiahnya

  • Bagikan
Daun Bidara

FAJAR.CO.ID -- Pernah dengar tentang daun bidara? Tanaman ini bukan cuma populer di dunia herbal, tapi juga disebut dalam Al-Qur'an.

Kenapa daun bidara istimewa sampai diabadikan dalam kitab suci? Ternyata, ada fakta ilmiah dan makna spiritual di baliknya yang jarang diketahui.

Daun bidara (Ziziphus mauritiana) adalah tanaman yang tumbuh di daerah kering seperti Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Bentuknya kecil, berwarna hijau, dan sering digunakan untuk pengobatan tradisional.

Di Indonesia, daun ini dikenal sebagai bahan ruqyah dan perawatan alami.

Allah menyebut pohon bidara dalam Surah Al-Waqi’ah ayat 28-29, yang menggambarkan surga: "Dan golongan kanan, alangkah bahagianya mereka! Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri…" Ini menunjukkan keistimewaannya sebagai tanaman surga.

Selain karena disebut dalam Al-Qur'an, daun bidara punya keunikan dari sisi ilmiah. Penelitian modern menemukan bahwa daun ini mengandung antioksidan tinggi, antibakteri, dan senyawa anti-inflamasi. Artinya, manfaatnya bukan cuma mitos, tapi terbukti secara sains.

Studi di Journal of Ethnopharmacology (2014) menyebutkan bahwa ekstrak daun bidara bisa membantu penyembuhan luka, menurunkan gula darah, dan melawan infeksi. Kandungan flavonoid dan saponin di dalamnya bekerja seperti "tameng" alami untuk tubuh.

Dalam hadis, Nabi Muhammad ﷺ menganjurkan menggunakan daun bidara untuk mandi junub dan mengusir gangguan jin.

Ini karena daun ini diyakini memiliki energi positif yang bisa membersihkan aura negatif.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan