Kurang tidur menurunkan produksi serotonin dan dopamin, zat kimia otak yang mengatur mood dan perasaan bahagia. Akibatnya, seseorang menjadi lebih mudah stres, cemas, dan depresi.
Ancaman Terhadap Otak
Tidur berperan dalam membersihkan protein beta-amyloid dari otak, protein yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.
Tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer hingga 50 persen. Selain itu, kurang tidur juga mengganggu proses konsolidasi memori, membuat seseorang sulit mengingat informasi baru.
Strategi Menciptakan Pola Tidur Ideal
Membangun Ritual Tidur yang Konsisten
Kunci utama tidur teratur adalah konsistensi. Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan, membantu tubuh mengatur jam biologis internal. Ritual sebelum tidur seperti mandi air hangat, membaca buku, atau mendengarkan musik tenang dapat memberi sinyal pada otak bahwa saatnya beristirahat.
Menciptakan Lingkungan Tidur Optimal
Kamar tidur harus menjadi sanctuary untuk beristirahat. Suhu ruangan yang sejuk sekitar 16-19 derajat Celsius, pencahayaan yang minim, dan keheningan menciptakan kondisi ideal untuk tidur berkualitas.
Investasi pada kasur dan bantal yang nyaman juga dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan.
Mengatur Asupan dan Aktivitas
Kafein yang dikonsumsi 6 jam sebelum tidur masih dapat mengganggu kualitas tidur. Alkohol, meskipun awalnya membuat mengantuk, justru mengganggu siklus tidur dan menyebabkan tidur yang tidak nyenyak.
Sebaliknya, olahraga teratur dapat meningkatkan kualitas tidur, asalkan dilakukan minimal 3-4 jam sebelum waktu tidur.