FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tensi panas jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan tak terhindarkan. Sejumlah kader potensial mulai mengemuka menunjukkan tajinya untuk memperebutkan kursi ketua Golkar Sulsel.
Ketua Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau Appi, menjadi salah satu figur yang terus dibicarakan memiliki peluang besar menjadi Ketua Golkar Sulsel.
Appi dianggap sebagai sosok yang bisa melanjukan tradisi partai berlambang pohon beringin di Sulsel, yaitu berhasil terpilih sebagai kepala daerah.
Appi berhasil menorehkan sejarah dengan terpilih sebagai Wali Kota Makassar periode 2025-2030.
Dukungan DPD II menambah amunisi Appi melenggang maju di Musda. Dukungan itu bukan tanpa sebab, karena Appi dianggap punya 'orang dalam' yang memiliki pengaruh besar di DPP.
Manuver Appi kian meyakinkan. Terbaru, 17 Ketua dan elite DPD II Partai Golkar kabupaten/kota di Sulawesi Selatan telah menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK).
Pertemuan bernuansa kekeluargaan tersebut berlangsung di kediaman pribadi JK, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2025) siang.
Seluruhnya merupakan kader Golkar yang telah menyerahkan surat keputusan (SK) dukungan kepada Munafri Arifuddin alias Appi sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel pada Musyawarah Daerah (Musda) 2025 mendatang.
Ketua Golkar Tana Toraja, Victor Datuan Batara menerangkan, agenda tersebut murni silaturahmi dan penghormatan terhadap tokoh nasional serta figur senior Golkar.
“Pada intinya, pembicaraan seputar Golkar. Apalagi Pak JK adalah tokoh senior, sesepuh kita, mantan Ketua Umum DPP Golkar. Karena kami diundang ke Jakarta, ya tentu kami hadir untuk bersilaturahmi,” kata Victor saat dihubungi wartawan, Kamis (17/7/2025) malam.
Ia menggarisbawahi, pembahasan dalam pertemuan itu tidak khusus mengenai Musda Golkar Sulsel.
“Tidak, tidak ada. Beliau sangat objektif saja,” jelas mantan Wakil Bupati Tana Toraja dua periode itu.
JK menurut Victor, hanya menitipkan satu pesan agar dinamika internal Partai Golkar di Sulsel tetap dijaga dan tidak menimbulkan perpecahan.
“Beliau bilang, jangan ada riak-riak soal Golkar di Sulsel. Partai ini sudah bagus, jangan diganggu dengan dinamika yang tak perlu,” ungkapnya.
Menurut Victor, seluruh DPD II yang hadir telah menyatakan komitmen mendukung Appi sebagai calon Ketua DPD I.
“Ada 17 DPD II yang hadir. Dua di antaranya diwakili oleh sekretaris atau wakil karena ketua berhalangan hadir. Tapi mereka tetap aktif berkoordinasi. Tapi secara keseluruhan, yang sudah nyatakan sikap (dukung Pak Appi) sudah 20 DPD II,” jelasnya.
Adapun Ketua DPD II yang ikut mendampingi Appi dalam pertemuan tersebut diantaranya: Ketua Golkar Makassar (Appi), Maros (Suhartina Bohari), Jeneponto (Iksan Iskandar), Soppeng (Kaswadi Razak), Bulukumba (Nirwan Arifuddin), Bantaeng, Palopo, dan Luwu hadir.
"Andi Kartini Ottong tidak ada, tapi Ketua Golkar Bantaeng Ibu Liestiaty Fachrudin hadir. Ketua Maros hadir, Pangkep juga ada, Ketua Wajo juga hadir,” terangnya.
Diprediksi, ketokohan Jusuf Kalla, ditambah Aksa Mahmud sebagai figur senior dan Erwin Aksa sebagai Wakil Ketua Umum DPP Golkar dapat sangat mempengaruhi restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar yang saat ini dipimpin oleh Bahlil Lahadalia.
JK, Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dianggap masih memiliki pengaruh kuat di internal DPP Golkar, yang tentunya akan menjadi faktor penting dalam penentuan kepemimpinan Golkar Sulawesi Selatan ke depan. (*)