FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- 3 korban meninggal di pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, terus menjadi buah bibir.
Bagaimana tidak, hingga saat ini pihak Kepolisian tidak memberikan penindakan tegas. Apalagi, salah satu korban meninggal dunia merupakan seorang Babinkamtibmas.
Pegiat Medsos, Yusuf Dumdum, menjadi salah seorang yang vokal bersuara mengenai peristiwa tersebut.
"3 nyawa melayang. Tak ada tersangka," sesal Yusuf di X @yusuf_dumdum (20/7/2025).
Hanya karena pemilik acara merupakan pejabat, kata Yusuf, tidak ada yang dinyatakan bersalah pada peristiwa memilukan itu.
"Tak ada yang dinyatakan bersalah. Hukum macam apa ini ? Nyawa di sini sudah gak ada harganya kah?," tandasnya.
Sebelumnya, gelaran pesta pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, berubah menjadi duka mendalam.
Seorang anggota polisi gugur saat menjalankan tugas pengamanan.
Korban diketahui bernama Bripka Cecep Saeful Bahri (39), yang meninggal dunia saat mengatur arus massa di tengah hiruk-pikuk ribuan warga yang memadati lokasi.
Pesta tersebut merupakan rangkaian pernikahan antara Maula Akbar Mulyadi Putra, anak sulung Gubernur Dedi, dengan Putri Karlina, yang menjabat sebagai Wakil Bupati Garut.
Acara berlangsung meriah dengan panggung hiburan rakyat dan antusiasme warga yang sangat tinggi.
Namun suasana berubah tragis saat Bripka Cecep, yang merupakan Bhabinkamtibmas di wilayah Polsek jajaran Polres Garut, tiba-tiba tumbang di tengah tugas.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Cecep sempat terlihat aktif mengatur kepadatan di pintu masuk lokasi hajatan.
“Beliau juga membantu seorang warga yang pingsan karena berdesakan,” ujar Hendra kepada wartawan, Kamis (18/7/2025).
Saat kerumunan mulai berkurang dan suasana mulai terkendali, Cecep duduk untuk beristirahat. Namun detik berikutnya menjadi momen terakhirnya.
“Namun saat itulah beliau pingsan dan tidak sadarkan diri. Tim medis menyatakan beliau meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke fasilitas kesehatan,” tambah Hendra.
Cecep dikenal sebagai anggota yang berdedikasi tinggi dan sangat aktif dalam tugas-tugas kemasyarakatan.
Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi rekan sesama anggota maupun warga yang mengenalnya dekat.
Tak hanya Cecep, dua warga sipil juga dilaporkan meninggal dalam peristiwa tersebut. Meskipun penyebab pasti masih dalam penelusuran, manajemen kerumunan dalam pesta rakyat ini mendapat sorotan.
(Muhsin/fajar)