“Jadi Pak Tom divonis karena dianggap kapitalis, bukan karena menerima aliran dana dsj,” tambahnya.
Ustadz Hilmi kemudian menyinggung terkait tarif ekspor yang mencapai 19 persen ke Amerika Serikat sementara Indonesia 0 persen.
“Btw, apa kabar dengan pihak2 yg setuju tarif 0% utk produk2 negara biangnya kapitalis yg sebentar lagi akan membanjiri negeri Pancasila ini?,” terangnya.
(Erfyansyah/fajar)