Nicho Silalahi: 3 Nyawa Melayang, Dedi Mulyadi Jangan Cuci Tangan

  • Bagikan
Pesta pernikahan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, terus ramai menjadi pembicaraan publik beberapa hari terakhir.

Salah satu yang tidak berhenti membicarakan dan mendesak agar penegak hukum mengambil tindakan tegas, Pegiat Medsos, Nicho Silalahi.

Ia mengatakan bahwa pernikahan anak Dedi Mulyadi yang berujung maut dengan menewaskan tiga orang menunjukkan sebuah kenyataan pahit.

"Kenyataan betapa miskinnya rakyat," kata Nicho di X @Nicho_Silalahi (21/7/2025).

Atas dasar tersebut, kata Nicho, warga setempat rela berdesak-desakan demi mendapatkan makanan Gratis di pesta pernikahan tersebut.

"Di sisi lain pihak keluarga pengantin (Dedi Mulyadi dll) harus ditangkap untuk bertanggung jawab," cetusnya.

Alasannya, Nicho menegaskan bahwa keluarga Dedi Mulyadi telah menyelenggarakan pesta rakyat yang berujung hilangnya nyawa tiga orang.

"Sungguh ironis negeri yang kaya raya dengan beraneka ragam barang tambang," sesalnya.

Hati Nicho semakin terkoyak-koyak melihat kenyataan pahit, hampir setiap hari disuguhkan tontonan kematian rakyat akibat dari kemiskinan.

"Sampai detik ini saya tidak pernah mendengar berita orang kaya mati akibat antri minyak goreng ataupun mati akibat tebus sembako murah maupun berebut makanan gratis," tandasnya.

Sebelumnya, gelaran pesta pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Garut, berubah menjadi duka mendalam.

Seorang anggota polisi gugur saat menjalankan tugas pengamanan.

Korban diketahui bernama Bripka Cecep Saeful Bahri (39), yang meninggal dunia saat mengatur arus massa di tengah hiruk-pikuk ribuan warga yang memadati lokasi.

Pesta tersebut merupakan rangkaian pernikahan antara Maula Akbar Mulyadi Putra, anak sulung Gubernur Dedi, dengan Putri Karlina, yang menjabat sebagai Wakil Bupati Garut.

Acara berlangsung meriah dengan panggung hiburan rakyat dan antusiasme warga yang sangat tinggi.

Namun suasana berubah tragis saat Bripka Cecep, yang merupakan Bhabinkamtibmas di wilayah Polsek jajaran Polres Garut, tiba-tiba tumbang di tengah tugas.

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Cecep sempat terlihat aktif mengatur kepadatan di pintu masuk lokasi hajatan.

“Beliau juga membantu seorang warga yang pingsan karena berdesakan,” ujar Hendra kepada wartawan, Kamis (18/7/2025).

Saat kerumunan mulai berkurang dan suasana mulai terkendali, Cecep duduk untuk beristirahat. Namun detik berikutnya menjadi momen terakhirnya.

“Namun saat itulah beliau pingsan dan tidak sadarkan diri. Tim medis menyatakan beliau meninggal dunia sebelum sempat dibawa ke fasilitas kesehatan,” tambah Hendra.

Cecep dikenal sebagai anggota yang berdedikasi tinggi dan sangat aktif dalam tugas-tugas kemasyarakatan.

Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi rekan sesama anggota maupun warga yang mengenalnya dekat.

Tak hanya Cecep, dua warga sipil juga dilaporkan meninggal dalam peristiwa tersebut. Meskipun penyebab pasti masih dalam penelusuran, manajemen kerumunan dalam pesta rakyat ini mendapat sorotan.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan