FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyampaikan cadangan beras Indonesia mencapai 4,2 ton. Pencapaian ini menjadi yang terbanyak dalam sejarah.
“Produksi pangan kita belum pernah dalam sejarah kita memiliki cadangan beras di gudang pemerintah lebih dari 4,2 juta ton beras. Jagung juga produksinya naik 30 persen, beras naik 48 persen. Dan kita akan terus tegakkan,” ujar Prabowo dalam sambutannya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025, Surakarta, Minggu (20/7).
Prabowo mengatakan, pemerintah akan terus mengawasi distribusi pangan agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dia juga menyesalkan masih adanya praktik manipulasi harga oleh sejumlah pengusaha yang memasarkan beras biasa dengan label premium untuk mendapatkan keuntungan yang tidak wajar.
“Beras biasa dibilang beras premium harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran. Ini saya telah minta Jaksa Agung dan Polisi mengusut dan menindak pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” tegas Prabowo.
Dalam sambutannya, Prabowo turut menyinggung potensi kerugian besar yang diderita akibat dari tindakan manipulatif dalam distribusi pangan.
Praktik kecurangan tersebut, menurut Presiden dapat memberikan kerugian bagi negara hingga ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
“Saya dapat laporan kerugian yang dialami oleh bangsa Indonesia adalah Rp100 triliun tiap tahun, Rp100 triliun tiap tahun,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan, kemandirian pangan merupakan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Oleh karenanya semua pihak harus mendorong segala apa yang bisa diproduksi di dalam negeri.