Ribuan Orang Gabung Grup ‘Gay Makassar’, Muhammadiyah: Bisa Timbulkan Bencana

  • Bagikan
Grup 'Gay Makassar'

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Jagat media sosial dihebohkan dengan berbagai grup publik bertema 'Gay Makassar' di Facebook.

Grup-grup ini memiliki ribuan anggota, seperti 'Gay Makassar Gowa' yang mencatat lebih dari 4.000 anggota.

Menariknya, unggahan dari akun '69 Makassar' viral karena komentar kocaknya usai salah masuk grup.

"Kirain grub cari jodoh, eh taunya grub gay, bjir gw ijin keluar anjir gw salah tempat," tulis akun tersebut.

Fenomena ini menuai beragam reaksi netizen, mulai dari heran hingga menyinggung kebebasan membuat grup di media sosial tanpa penyaringan konten berbasis orientasi seksual.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, K.H. Muhammad Said Abdul Samad, mengatakan, seluruh komponen masyarakat mestinya memberikan perhatian besar terhadap fenomena tersebut.

"Jangan sampai meluas, apa sebabnya, karena inilah pekerjaan dosa yang dilakukan dahulu oleh ummatnya nabi Luth as, pergaulan sesama jenis," ujar Abdul Samad kepada fajar.co.id, Senin (21/7/2025).

Diceritakan Abdul Samad, dalam Al-Quran dijelaskan bahwa negeri yang ditempati Nabi Luth berdakwah diluluhlantakkan karena berbuat sesuatu yang dimurkai Allah SWT.

"Negerinya itu menurut dalam Al-Quran, diangkat naik ke atas, dibalikkan, baru dijatuhkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Abdul Samad menuturkan bahwa perbuatan maksiat yang tidak diberikan penindakan tegas bisa menimbulkan bencana.

"Kalau ada maksiat seperti di Makassar ini, kalau terjadi bencana atau siksaan dari Allah, bukan hanya orang yang melakukan maksiat kena, tapi orang baik juga," sesalnya.

Ia berpandangan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan tokoh masyarakat lainnya mesti buka mata mengenai hal tersebut.

"Berusaha kita kerjasama menanggulangi dengan sebaik-baiknya. Tentukan yang paling baik itu adalah pendekatan dan pencerahan," sebutnya.

"Karena pada dasarnya mereka kan tidak tahu, hanya mengikuti hawa nafsu, tapi siapa tahu dengan siraman rohani yang lemah lembut, dengan cara yang baik, mereka bisa sadar," sambung Abdul Samad.

Abdul Samad meyakini bahwa para anggota group tersebut sebenarnya menyadari bahwa yang dilakukan mereka merupakan hal yang menyimpang dari agama dan kesehatan.

"Mungkin sekarang belum, tapi kedepan mungkin terjadi (penyakit kesehatan seksual). Yang paling bahaya, merusak moral, bagaimana nasib generasi bangsa ini kalau generasi yang diharapkan pikirannya hanya hawa nafsu saja, berkaitan seks saja," cetusnya.

Ia mengaku ragu melihat generasi masa depan Indonesia jika hal tersebut tidak diberikan perhatian serius.

"Tentunya dalam hal ini, sangat tepat tindakannya dari Kepolisian, karena mereka yang mempunyai wewenang. Nanti kalau organisasi masyarakat bertindak, dicap lagi bertindak sendiri," terangnya.

Kata Abdul Samad, tokoh agama akan memberikan dukungan penuh kepada pihak Kepolisian jika ingin memberikan tindakan.

"Karena sebagian ormas umpamanya kan semangat amar makruf nahi mungkarnya tinggi, mereka menyadari bagaimana bahayanya maksiat, kalau dibiarkan akan merajalela dan merusak," imbuhnya.

"Tentu nanti mereka bisa melakukan tindakan sendiri, lalu dicap bahwa ini melanggar. Memang sangat penting kalau pemerintah dan Kapolrestabes bisa segera melakukan tindakan," jelasnya.

Abdul Samad bilang, Makassar beruntung memiliki Walikota yang berjiwa besar pada bidang keagamaan dan pendidikan.

"Tentunya beliau tidak tinggal diam dalam hal ini, begitu juga dengan bapak Kapolrestabes, orang yang baik agamanya dan pendidikannya, tentunya sangat prihatin juga kalau melihat hal begini berkembang," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan