Komentari Pernyataan Prabowo soal PDIP dan Gerindra Bak Kakak Adik, Elite Banteng Singgung Sinyal-sinyal

  • Bagikan
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah . (Muhammad Ridwan/JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Momen peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah pada Senin (21/7), diwarnai pernyataan politis Presiden Prabowo Subianto.

Dia menyinggung tentang hubungan yang terbangun antara partai yang dipimpinnya, Partai Gerindra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Presiden Prabowo dalam kesempatan itu menyatakan bahwa hubungan PDIP dan Gerindra bagaikan kakak-adik.

Prabowo bahkan menganggap Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno sebagai orang tua, sembari memohon izin ke Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Puan Maharani yang berstatus sebagai cucu Bung Karno turut hadir sebagai pimpinan DPR dalam peluncuran Koperasi Desa Merah Putih. "Sebenernya PDIP sama Gerindra kakak adik ini," kata Prabowo, Senin.

Merespons pernyataan Prabowo Subianto itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah berharap pernyataan Presiden Prabowo tentang hubungan partai berlambang kepala banteng itu dengan Gerindra bak kakak-adik tak dimaknai sebagai kode politik.

Utamanya, kata dia, soal kemungkinan bakal masuknya PDIP ke Kabinet Merah Putih.

"Jangan dimaknai apa yang disampaikan Presiden itu sebagai kode, bahwa presiden mengajak atau sebaliknya PDIP akan masuk, jangan dimaknai itu dahulu," kata Said kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7).

Ketua Banggar DPR RI itu mengatakan pernyataan Prabowo soal hubungan PDIP dan Gerindra bak kakak-adik seharusnya dianggap sebagai modal membangun bangsa. "Modal dasar persatuan kita. Bersatu padunya kita," kata Said.

Sebab, kata dia, Prabowo dalam pernyataan ingin membangun persahabatan dalam politik, termasuk dengan partai di luar pemerintahan. "Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi presiden," kata Said.

Tanggapan sama disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus. Dia menilai Presiden RI yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ingin mengesankan punya hubungan spesial dengan partai berlambang Banteng moncong putih.

"Cuma untuk menunjukkan bahwa memang beliau menempatkan PDIP pada posisi yang spesial dipikiran beliau," kata Deddy kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7).

Eks aktivis Walhi itu mengatakan wajar Prabowo merasa Gerindra dekat dengan PDIP, karena hubungan yang panjang dijalin dua partai. Sebab, kata Deddy, Prabowo saat mendirikan Gerindra pada 2009, langsung menjadi cawapres pendamping Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Jadi, saya kira itu hanya sinyal-sinyal yang ingin ditujukan Pak Prabowo bahwa PDIP punya hubungan psikologis juga dengan Gerindra," kata dia.

Namun, legislator Komisi II DPR RI itu menekankan bahwa PDIP senenarnya dekat dengan semua partai. "Kami sebenarnya dengan semua partai dekat, ya," ujar dia. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan