FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Ultimatum Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, terhadap anggota geng motor yang meresahkan warga terus mendapatkan dukungan.
Bukan hanya dari warga yang cemas menjadi korban susulan, tapi juga dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Melihat beberapa waktu terakhir aksi geng motor semakin meresahkan di kota Makassar, Kompolnas tak luput memberikan perhatiannya.
Agar kawanan geng motor merasakan efek jera, Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, mendorong Polrestabes Makassar melakukan tindak tegas berupa tembak di tempat.
“Siapa pun yang melakukan kekerasan dengan senjata tajam harus ditindak tegas sesuai hukum. Penegakan hukum harus jelas dan tegas,” kata Anam, Selasa (22/7/2025).
Dikatakan Anam, pembinaan hanya boleh dilakukan ketika mendapati anggota geng motor yang masih di bawah umur.
“Masalah geng motor ini tidak hanya persoalan hukum, tetapi juga persoalan ketertiban masyarakat,” ucapnya.
Bukan hanya Kepolisian, ia juga menekankan bahwa kerjasama dengan pemerintah kota (Pemkot) sangat penting dalam melakukan upaya preventif.
“Ini bukan hanya tanggung jawab kepolisian, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk Pemda, Dinas Pendidikan, dan pihak-pihak terkait lainnya,” terang Anam.
Anam menjelaskan bahwa terhadap anggota geng motor yang meresahkan, perlu juga untuk diberikan sanksi sosial.
“Misalnya, membantu menyeberangkan anak sekolah atau lansia. Ini bisa menjadi efek jera yang positif,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, sedikitnya 23 anggota geng motor diamankan Polrestabes Makassar usai terlibat penyerangan brutal pada Minggu (20/7/2025) dinihari kemarin.