Mendagri Sebut Perusahaan Besar Terlibat “Bisnis” Beras Oplosan

  • Bagikan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian

Sebelumnya, Presiden Prabowo menegaskan praktik pengoplosan beras adalah bentuk tindak pidana. Dia mengaku telah menerima laporan bahwa negara mengalami kerugian Rp100 triliun setiap tahun akibat peredaran beras oplosan.

Prabowo juga mengungkap "bisnis" pengoplosan beras yang menarik untung hingga Rp100 triliun hanya dinikmati oleh 4-5 kelompok bisnis saja. Padahal, pemerintah sendiri sangat kesulitan mendapatkan uang hingga Rp100 triliun.

"Menteri Keuangan kita setengah mati cari uang, setengah mati cari pajak inilah, bea cukai inilah. Ini Rp100 triliun kita rugi setiap tahun, dinikmati hanya empat (atau) lima kelompok usaha," kata Prabowo di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), Senin (21/7/2025).

“Beras biasa dibilang beras premium, harganya dinaikin seenaknya. Ini pelanggaran. Saya telah minta Jaksa Agung dan polisi mengusut dan menindak (tegas) pengusaha-pengusaha tersebut tanpa pandang bulu,” katanya.

Kegusaran Prabowo pada peredaran beras oplosan masuk akal. kerugian akibat bisnis pengoplosan beras mencapai Rp100 triliun bisa dipakai negara untuk memperbaiki sekolah-sekolah.

Sebagai gambaran, tahun ini pemerintah hanya bisa memperbaiki 11 ribu bangunan sekolah dengan anggaran Rp19 triliun.

"Kalau saya punya 100 triliun, berarti kita bisa memperbaiki 100 ribu sekolah tahun ini," ucap Prabowo.

Dia menyebut pemasaran produk beras oplosan adalah bentuk upaya memperlemah Indonesia. "Saya anggap ini adalah pengkhianatan kepada bangsa dan rakyat. Ini adalah upaya untuk membuat Indonesia terus lemah, terus miskin, saya tidak terima," ucapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan