Perjuangan Gadis Selayar Wiranti Pertiwi, dari Kegagalan Beruntun Kini Jadi Pramugari Emirates

  • Bagikan
Wiranti Pertiwi

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tak ada yang instan dalam meraih mimpi, dan Wiranti Pertiwi Bastin merupakan bukti hidup dari prinsip itu.

Perempuan asal Kabupaten Kepulauan Selayar ini membagikan cerita perjuangannya selama bertahun-tahun hingga akhirnya diterima menjadi pramugari di maskapai bergengsi, Emirates.

Ceritanya dimulai pada 2017. Saat itu, Wiranti ikut proses rekrutmen maskapai lokal Indonesia untuk pertama kalinya di Palembang.

"Aku kerja di Bali, jauh-jauh dari Bali ke Palembang, tapi gak dapat," ujarnya, blak-blakan dikutip dari unggahan TikTok pribadinya @witantibastin, Selasa (22/7/2025).

Tak menyerah, ia mencoba ikut seleksi Lion Group sebanyak tiga kali, dan Garuda Indonesia hingga empat kali. Bahkan, saat mengikuti seleksi Garuda terakhir, ia sudah hampir lolos.

"Tapi yang terakhir Garuda itu sakit banget. Sudah sampai tahapan akhir, tapi gagal juga," tuturnya.

Wiranti mengaku harus bolak-balik Bali–Jakarta demi mengejar impian, menghabiskan biaya yang tak sedikit.

Tekanan mental dan finansial membuatnya berhenti mencoba di 2018.

Trauma gagal berkali-kali membuatnya menghindari proses rekrutmen maskapai lokal.

Namun setelah pandemi COVID-19, semangat itu perlahan tumbuh kembali. Ia mencoba virtual assessment dari Selayar, kampung halamannya. Di Selayar ia tinggal selama dua tahun selama Covid, tapi belum juga berhasil.

Tahun 2022, ia kembali ke Bali. Di sanalah titik balik itu muncul.

"Ndak tahu dari mana datangnya inspirasi, tapi aku mulai pengen coba lagi. Tapi kali ini bukan maskapai lokal," Wiranti menuturkan.

Ia mengarahkan fokus ke maskapai Timur Tengah, Qatar Airways, Emirates, dan Etihad. Baginya, jika harus berhenti di tengah jalan, perjuangan sejak 2017 akan sia-sia.

Kesempatan pertama datang dari Qatar Airways, tapi lagi-lagi gagal di tes pertama. Luka lama kembali terasa.

"Sakit hatinya minta ampun. Tapi aku gak bisa berhenti. Harus bayar sakit hati ini dengan hasil," tegasnya.

Wiranti kemudian mencoba peruntungan di Emirates. CV dikirim empat kali baru mendapat undangan.

Ia kembali terbang ke Jakarta pada Maret 2024, namun gagal. Tiga bulan kemudian, Agustus, ia mencoba lagi dan gagal lagi.

"Masih nangis, tapi sakitnya sudah gak seperti pertama kali ditolak Qatar," ungkapnya.

Desember 2024, ia tak dapat undangan. Namun Januari 2025, Emirates kembali mengundangnya. Untuk ketiga kalinya ia terbang ke Jakarta, dan kali ini semesta berpihak padanya.

"Pas lagi kerja, aku dapat telepon dan email. Ternyata aku lolos dan harus tandatangani kontrak. Rasanya… lega banget. Akhirnya sampai juga di titik ini," katanya haru.

Perjalanan panjang yang nyaris tak berujung itu, menurutnya, adalah bukti bahwa usaha tak pernah mengkhianati hasil.

"Kalau kita percaya sama diri kita, kemampuan kita, Tuhan pasti bantu. Gak ada yang gak mungkin kalau terus diusahakan," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan