FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Amnesty International Indonesia (AII) menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut para koruptor merupakan aktor di balik gerakan demonstrasi 'Indonesia Gelap' dan 'Kabur Aja Dulu'.
Deputi Direktur Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena menyatakan pernyataan Presiden Prabowo adalah bentuk serangan terhadap kebebasan berekspresi masyarakat sipil.
"Pernyataan Presiden tersebut jelas merupakan bentuk serangan terhadap kebebasan berekspresi dan hak warga sipil untuk menyuarakan protes yang sah dan damai," kata Wirya dalam keterangannya dilansir pada Rabu (23/7/2025).
Menurutnya, apa yang disampaikan Presiden tentang suara kritis masyarakat terhadap pemerintahannya bukan yang pertama kali.
"Sebelumnya Prabowo juga menyerang kredibilitas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dengan tuduhan membawa kepentingan asing dan misi adu domba saat masyarakat sipil mengawasi jalannya pemerintahan," ungkap Wirya lagi.
Untuk itu, AII minta Prabowo untuk berhenti melontarkan klaim yang tidak berdasar sebagai respons terhadap gerakan masyarakat sipil.
"Pemerintah harusnya bisa menjamin dan membuka akses seluas-luasnya buat masyarakat bisa menyampaikan saran dan kritik mereka secara sah dan damai," tegas Wirya.
Sebelumnya pada acara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Presiden Prabowo menyebut koruptor-koruptor yang membiayai demo Indonesia Gelap. Padahal kata dia, Indonesia sedang cerah-cerahnya.
"Koruptor-koruptor yang membiayai demo-demo itu. Indonesia gelap, Indonesia gelap. Sorry ye, Indonesia cerah. Masa depan Indonesia cerah. Saya sudah lihat angka-angkanya, kekayaan kita luar biasa, tinggal kita bisa mengelola atau tidak, tinggal kita berani atau tidak," ujar Prabowo di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Prabowo menegaskan, rakyat Indonesia cerdas dalam memilah siapa pemimpin yang benar dan siapa yang tidak benar. Termasuk melihat siapa pemimpin yang hobi menyebarkan pesimime di media sosial.
"Memang ada usaha tadi, memiliki teknologi, menggunakan uang, menggunakan sosmed, membayar pakar-pakar, nyinyir, menghidupkan pesimisme. Saya geleng-geleng kepala. Ada orang-orang yang berperan sebagai orang pinter, berperan sebagai pemimpin, tetapi yang disebarkan adalah pesimisme," jelasnya.
"Indonesia gelap, kabur aja deh. Kabur aja lu. Emang gampang lu di situ, di luar negeri? Di mana lu? Lu dikejar-kejar di situ lu," tegas Prabowo. (Pram/fajar)