Gibran Duduk Berhadapan dengan Prabowo di Solo, Yusuf Dumdum: Aura Kepemimpinannya Dominan Banget

  • Bagikan
IST

Ia menyebut posisi duduk adalah bagian dari simbol politik yang telah berlangsung sejak lama.

“Posisi duduk itu merupakan salah satu bahasa politik. Dan ini sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu,” tukasnya.

Ia pun menyebut Gibran tidak memahami makna simbolik dalam tatanan politik kekuasaan.

“Menjelaskan rendahnya kualitas pengetahuan politik si kriyep,” sindir Preciosa.

Menanggapi kemungkinan pembelaan bahwa posisi tersebut ditentukan oleh protokol, Preciosa justru bersikap lebih keras.

“Note, jangan berargumen, ini kan ada protokolernya, bukan mau sendiri. Jawaban saya, pecat itu yang atur,!” tegasnya.

“Untuk yang ngerti-ngerti aja! Yang nggak ngerti dan tidak mau mengerti, silakan beli es mambo aja, males jelasinnya,” tandasnya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan