FAJAR.CO.ID - Gunung Kailash di Tibet tak hanya dikenal sebagai salah satu puncak tertinggi yang berada di kawasan Pegunungan Transhimalaya, tapi juga disebut sebagai gunung paling suci dan misterius di dunia.
Tak satu pun manusia pernah mencapai puncaknya dan bukan karena cuaca ekstrem semata. Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik larangan kuno yang menyelimutinya?
Di jantung dataran tinggi Tibet, wilayah tertinggi di dunia, menjulang sebuah gunung yang seolah terjaga oleh waktu dan keyakinan.
Bukan hanya menawan secara visual, Gunung Kailash juga memancarkan aura spiritual yang tak bisa dijelaskan hanya dengan logika. Dikelilingi oleh mitos, dihormati lintas agama, dan tak pernah ditaklukkan manusia.
Tibet sendiri adalah wilayah di barat daya Tiongkok, berbatasan dengan India, Nepal, Bhutan, dan Myanmar. Wilayah ini menjadi rumah bagi banyak pegunungan terkenal termasuk rantai pegunungan Himalaya dan Karakoram yang menyimpan keindahan sekaligus ketakjuban alam yang luar biasa.
Namun Gunung Kailash, dengan ketinggian 6.638 meter, memiliki tempat tersendiri. Ia bukan sekadar gundukan salju dan bebatuan. Ia adalah simbol spiritualitas yang dihormati oleh empat agama besar dunia: Hindu, Buddha, Jain, dan Bon. Dan hingga kini, puncaknya tetap tak tersentuh.
Konon, tidak ada satu pun manusia yang pernah berhasil mendaki hingga ke puncaknya, dan tak sedikit yang percaya bahwa siapa pun yang mencoba akan menghadapi kutukan spiritual atau mengalami nasib tragis.
Pendaki legendaris Reinhold Messner dan kelompok ekspedisi China dikabarkan pernah diberi izin khusus, namun memutuskan membatalkan niat mendaki setelah memahami dampak spiritualnya.