Fajar.co.id, Jakarta -- Pergantian logo Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, dari gambar mawar di genggaman dengan gambar gajah berkepala merah yang tampak terpisah dari badan, hingga kini masih jadi sorotan.
Salah seorang penulis tenar Indonesia, Tere Liye, turut menyoroti perubahan logo tersebut.
Menurut pria yang telah banyak melahirkan novel-novel best seller ini, PSI adalah contoh partai munafik.
"PSI itu partai paling munafik yang ada di Indonesia. Saya kasih mereka di ranking 1," tulis Tere Liye, melalui akun Facebooknya, dikutip Rabu (23/7/2025).
Meski demikian Tere Liye juga mengakui partai lain juga umumnya muna. Hanya saja, catatan kemunafikan tersebut daftarnya panjang untuk PSI.
"Partai lain juga muna sih, tapi yang satu ini, daftarnya panjang cuy, padahal baru seumur jagung. Dulu partai ini gagah sekali mengklaim partai anak muda, benci dinasti politik, bla, bla, bla," kritik Tere Liye.
"Kenapa mereka ganti logo? Simpel. Salah-satunya, mencuci sejarah," sambungnya.
Tere Liye bahkan mengingatkan bagaimana horornya cacian PSI terhadap Prabowo.
"PSI itu dulu mencaci, memaki, bahkan memberikan piagam kebohongan terlebay ke Prabowo Subianto. Itu tuh baru 2019 lalu. Masih segar sekali," bebernya.
"Yes! Sekarang mereka sudah insyaf, kapok--karena saat dukung Ganjar, dicuekin, dan lihat situasi ternyata yang ono malah pindah ke Prabowo. Licin bagai belut, mereka pindah haluan," sindir Tere Liye.
Tapi kalian catat baik-baik, sambung sang penulis, orang-orang ini adalah politisi. "Besok lusa, jika mereka berpisah jalan dengan geng Prabowo, wah wah, percayalah, mereka akan mencaci maki lagi," ujarnya.