FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bukan tanpa alasan Pengamat Politik, Rocky Gerung, tidak berhenti melontarkan kritik kepada Jokowi meskipun telah melepaskan jabatan Presidennya.
Selain soal peninggalan Jokowi yang banyak bersoal, seperti mobil Esemka, Ibukota Nusantara (IKN), dan seterusnya, Rocky ternyata punya alasan yang lebih menohok.
Selama Jokowi menjadi Presiden dua periode, Rocky mengaku dibuat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.
"Saya juga nganggur, gak ada pekerjaan, semua upaya saya untuk bekerja dihalangi Jokowi selama sepuluh tahun," kata Rocky dikutip dari videonya yang beredar (23/7/2025).
Bukan hanya akses untuk mendapatkan pekerjaan yang ditutup, kata Rocky, menjadi narasumber di televisi swasta maupun nasional pun diblokir.
"Nggak boleh jadi ini, nggak boleh jadi itu. Bahkan untuk ngoceh-ngoceh di TV, Rocky Gerung gak boleh bicara di semua televisi," sesalnya.
"Gak boleh bicara di semua podcast, medsos, itu yang dilaporin saya, diminta untuk tidak bicara," Rocky menuturkan.
Setelah masa pemerintahan Jokowi selesai, digantikan Prabowo Subianto, orang-orang pesuruh ayah Wapres Gibran Rakabuming itu sontak meminta maaf.
"Sekarang yang pernah minta itu setiap ketemu cium tangan, saya minta maaf pak Rocky, gak ada soal, waktu itu kalian masih dungu," imbuhnya.
Rocky bilang, haknya berbicara di hadapan publik, mendapatkan pekerjaan, dimainkan oleh Jokowi di meja hijau.
"Loh hak orang untuk bicara disuruh pengadilan untuk putuskan Rocky Gerung tidak boleh bicara di ILC, semua, diwawancara, bagaimana otaknya itu," tandasnya.
Sebelumnya, Rocky Gerung menjawab pertanyaan yang selama ini berkecamuk di kepala orang-orang. Tidak pernah melontarkan kritik kepada Presiden Prabowo Subianto.
Dalam beberapa kesempatan, salah satunya pada podcast Akbar Faizal, Rocky blak-blakan mengungkapkan alasannya.
"Orang melihat pada Jokowi Rocky Gerung kok keras banget, pada Prabowo kayak diedit," kata Rocky dikutip pada Rabu (23/7/2025).
"Saya bilang, saya akan kritik Prabowo karena ternyata Prabowo ijazahnya palsu," tambahnya.
Tidak berhenti di situ, Rocky juga menegaskan akan intens mengkritik Prabowo jika seandainya menyimpan Rp11 triliun di kantongnya.
"Memangnya Prabowo simpan Rp11 ribu triliun di kantongnya sehingga saya harus kritik?," tukasnya.
Ia kemudian menyinggung proyek ambisius mantan Presiden Jokowi semasa menjabat, Ibukota Nusantara (IKN) hingga proyek lainnya seperti pabrik mobil Esemka.
"Saya akan kritik Prabowo karena ternyata desain awal IKN itu karena Prabowo, Esemka itu karena Prabowo," sebutnya.
Kata Rocky, karena semua yang disebutkan tersebut merupakan pekerjaan Jokowi di masa pemerintahannya, maka kritik tentu tertuju padanya.
"Kan itu (semua) nggak, jadi saya kritik Jokowi karena kasus-kasus itu, Prabowo gak bikin itu gimana saya may kritik coba?," terangnya.
"Apa yang mau dikritik, ijazah pak Prabowo tidak pernah dipermasalahkan," tegasnya lagi. (Muhsin/Fajar)