7 Manfaat Madu untuk Kesehatan, dari Jantung hingga Usus

  • Bagikan
Madu. Foto Laman Healthy

FAJAR.CO.ID -- Madu adalah pemanis alami dengan banyak manfaat kesehatan. Madu baik untuk Anda karena dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes serta mendukung kesehatan usus.

Madu juga bisa menjadi alternatif yang baik untuk antibiotik untuk infeksi tertentu.

Madu dihasilkan ketika lebah mengisap nektar dari bunga dan kemudian meneruskannya ke lebah lain melalui mulut mereka.

Zat gula tersebut berubah menjadi madu, yang disimpan lebah dalam sel sarang lebah. Madu mentah berasal langsung dari sarang lebah, yang memberikan beberapa manfaat karena kaya akan nutrisi.

Madu biasa diproses untuk menghilangkan kuman berbahaya dan menambahkan pemanis, tetapi proses ini juga menghilangkan beberapa nutrisi tersebut.

Berikut 7 manfaat kesehatan ketika mengonsumsi madu dilansir health:

  1. Mengandung Antioksidan

Sifat antioksidan madu membantu mengurangi stres oksidatif. Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh Anda untuk melawan efek berbahayanya.

  1. Membantu Mengontrol Gula Darah

Madu memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah daripada gula, sehingga tidak meningkatkan kadar glukosa darah (gula) dan insulin secepat gula. Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan glukosa dalam sel-sel Anda.

Madu membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan tubuh Anda untuk menggunakan insulin secara efektif.

Madu memengaruhi gula darah sebagian karena kandungan fruktosanya yang tinggi. Fruktosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam madu, serta dalam buah-buahan dan sayuran.

Penelitian telah menunjukkan bahwa tubuh memetabolisme (memproses) fruktosa secara berbeda dibandingkan glukosa. Namun, penting untuk tetap memperhatikan porsi dan mengonsumsi madu secukupnya.

  1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Madu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) dalam darah. Terlalu banyak kolesterol total dapat menumpuk di arteri, yang menyebabkan penyakit jantung.

Madu mengandung lebih dari 180 zat, termasuk gula alami, vitamin, mineral, dan fitokimia. Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam madu membantu melindungi dari aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah penumpukan zat lemak di arteri. Penumpukan ini mengeras seiring waktu dan menghalangi aliran darah ke tubuh Anda. Aterosklerosis merupakan faktor risiko penyakit arteri koroner (PJK) jika penumpukannya menghalangi aliran darah ke jantung. PJK meningkatkan risiko angina dan serangan jantung.

  1. Dapat Membantu Penyembuhan Luka

Penelitian telah menunjukkan bahwa madu telah menjadi cara populer untuk mengobati luka. Sebuah studi menemukan bahwa madu dapat menyembuhkan beberapa luka, seperti luka bakar, goresan, dan luka operasi. Antioksidan, enzim, dan vitamin yang terkandung dalam madu memiliki sifat antimikroba.

  1. Dapat Melindungi dari Resistensi Antibiotik

Madu dapat bertindak sebagai alternatif antibiotik yang murah. Sebuah tinjauan menemukan bahwa madu membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan batuk dibandingkan dengan obat-obatan dan antibiotik.

Tinjauan tersebut dipicu oleh kekhawatiran atas resistensi antimikroba, yang sebagian terkait dengan pemberian resep antibiotik yang berlebihan untuk infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Resistensi antimikroba terjadi ketika virus, bakteri, atau jamur tidak merespons pengobatan. Hal ini menjadi kekhawatiran besar karena membatasi pilihan pengobatan untuk ISPA dan infeksi lainnya.

Sebuah studi menemukan bahwa madu dapat menghambat resistensi antimikroba. Para penulis menemukan bahwa senyawa antimikroba dari lebah madu dapat menjadi dasar untuk antibiotik baru.

  1. Meredakan Batuk

Batuk dapat mengganggu dan mengganggu tidur. Beberapa bukti menunjukkan bahwa madu dapat meredakan batuk pada anak-anak.

Satu tinjauan meneliti sembilan studi terhadap 1.230 anak dan membandingkan madu dengan obat batuk, plasebo, dan tanpa pengobatan. Para penulis menemukan bahwa madu lebih efektif daripada plasebo atau tanpa pengobatan.
Madu juga ditemukan memiliki efek yang serupa dengan obat-obatan seperti Robitussin (dekstromethorfan). Madu juga mungkin bekerja lebih baik daripada difenhidramin, yang merupakan antihistamin.

Perlu diingat bahwa madu dapat menyebabkan penyakit parah pada anak kecil. Penting untuk tidak pernah memberikan madu kepada anak-anak di bawah usia 12 bulan.

  1. Mendukung Kesehatan Usus

Satu tinjauan menemukan bahwa madu memiliki sifat prebiotik. Prebiotik membantu memfermentasi bakteri usus yang sehat. Lactobacilli adalah jenis bakteri usus yang bermanfaat yang membantu memecah makanan dan menyerap nutrisi.

Beberapa orang menggunakan Lactobacilli untuk meredakan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) seperti diare. Para penulis mengaitkan efek prebiotik dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat dan peningkatan kesejahteraan mental.

Nutrisi Madu

Satu sendok makan madu mengandung nutrisi berikut:

  • Kalori: 63,8
  • Lemak: 0 gram (g), atau 0% dari Nilai Harian (AKG)
  • Natrium: 0,8 miligram (mg), atau 0,03% dari AKG
  • Karbohidrat: 17,3 g, atau 6,5% dari AKG
  • Serat: 0,04 g, atau 0,1% dari AKG
  • Gula tambahan: 0 g, atau 0% dari AKG
  • Protein: 0,1 g, atau 0,2% dari AKG

Penelitian telah menemukan bahwa madu mengandung 31 mineral, termasuk fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium. Madu tidak akan memasok sebagian besar nutrisi ini dalam pola makan Anda. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sepenuhnya manfaat dari komposisi kompleks madu.

Risiko

Madu umumnya aman untuk orang dewasa jika dikonsumsi atau dioleskan kulit. Jangan pernah memberikan madu kepada anak di bawah usia 12 bulan karena risiko spora Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat berkembang biak dalam sistem pencernaan bayi yang belum matang dan menyebabkan penyakit parah.

Madu yang terbuat dari nektar tanaman Rhododendron dapat beracun. Madu dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada dan hipotensi (tekanan darah rendah). Madu juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang dengan alergi serbuk sari.

Belum jelas apakah madu aman dalam jumlah yang digunakan dalam pengobatan untuk ibu hamil atau menyusui. Berhati-hatilah, dan konsumsilah hanya dalam jumlah yang digunakan dalam makanan.

Tips Mengonsumsi Madu

Anda dapat menikmati madu apa adanya, langsung dari sendok, atau menambahkannya ke dalam berbagai resep. Cobalah beberapa ide berikut:

  • Siramkan madu di atas oatmeal atau oat semalaman, panekuk, buah segar, biji chia, atau puding alpukat.
  • Glasir wortel, bit, kenari, atau kacang mete dengan madu.
  • Aduk madu ke dalam bola-bola energi yang terbuat dari selai kacang atau biji-bijian dan bahan tambahan seperti oat, buah kering, rempah-rempah, dan cokelat hitam cincang.
  • Gunakan madu untuk mempermanis teh dan kopi, atau kocok menjadi smoothie.
  • Kocok madu ke dalam saus dan dressing vinaigrette buatan sendiri.

Anda dapat mengganti gula dengan madu pada beberapa makanan panggang. Ganti 1 cangkir gula dengan setengah hingga dua pertiga cangkir madu. Kurangi jumlah cairan dalam resep. Anda bahkan dapat menggunakan madu untuk mempermanis koktail. Cobalah margarita madu jeruk nipis, cosmos madu, atau bee's knees yang terbuat dari madu yang dicampur dengan gin, jahe, dan jus lemon.

Cara Memilih

Salah satu cara terbaik untuk mempelajari komposisi madu Anda dan cara penanganannya adalah dengan berkonsultasi dengan peternak lebah, misalnya, di pasar petani setempat. Selalu baca komposisinya untuk memastikan madu tidak dicampur dengan bahan tambahan lain.

Penelitian telah menemukan bahwa madu buckwheat memiliki salah satu efek antioksidan terkuat di antara berbagai jenis madu. Madu berwarna gelap umumnya memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik daripada varietas berwarna terang, kecuali madu goldenrod.

Ulasan Singkat

Madu memiliki potensi manfaat bagi kesehatan metabolisme dan usus. Madu juga dapat mengobati infeksi dan mencegah pengerasan arteri. Madu juga mengandung beberapa nutrisi dan memiliki banyak cara untuk menikmatinya. Baik disendok langsung dari stoples atau ditambahkan ke dalam teh Anda, madu dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk diet Anda. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan