Cara PT Vale Olah Slag Limbah Produksi Nikel, Dimanfaatkan Jadi Jalan Tambang hingga Dibuat Batako

  • Bagikan
Pekerja memasang batako yang terbuat dari daur ulang slag.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Produksi nikel menghasilkan limbah slag. Produk sampingan cair yang mengeras dan menjadi limbah padat.

“Slag, limbah padat dari proses peleburan nikel, bisa menjadi beban lingkungan jika tidak ditangani dengan tepat,” tulis Vale dikutip dari keterangan resminya di Instagram, Selasa (22/7/2025).

Di tengah proses pengolahan nikel yang tidak berhenti. Jika dibiarkan, slag bisa terus menumpuk dengan cepat.

Itu terjadi di sejumlah smelter di tempat lain. Namun di Vale, itu tak terjadi.

“Slag kami digunakan kembali menjadi sumber nilai tambah,” tulis Vale.

Sesuai dengan peraturan yang ada, limbah slag mesti ditangani dalam waktu tiga tahun.

Vale sendiri, sejak awal 2018 telah mengantongi Izin Pemanfaatan Limbah B3 Nomor SK 121/Menlhk/Setjen/PLB.3/2/2018 dari KLHK. Ada dua jenis limbah nikel yang dikelola, furnace slag dan converter slag.

Pada tahun 2024, vale menggunakan slag 96,3 persen untuk jalan tambang. Sisanya? 4,7 persen tidak dibiarkan begitu saja. Bale mengubahnya menjadi batako.

“Hasilnya? Pemanfaatan limbah dan jejak karbon berkurang hingga 245.940 ton CO2e hanya dalam satu tahun,” papar Vale.(*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan