Kontradiksi Danone, Bantah Afiliasi Israel tapi Akui Berbisnis, Aktivis Pro-Palestina: Keuntungan Berkontribusi pada Genosida

  • Bagikan
Aksi unjuk rasa Boikot produk terafiliasi israel

Sukron juga berpendapat bahwa kolaborasi bisnis Danone dengan entitas Israel memberikan legitimasi dan normalisasi terhadap pendudukan dan tindakan yang disebutnya genosida Israel di Palestina.

Ia menekankan bahwa Israel memiliki industri militer yang terintegrasi dengan sektor sipil, sehingga kerja sama non-militer pun berpotensi memberi transfer pengetahuan dan teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan militer. “Jadi, argumen ‘tidak terkait militer’ tidak relevan,” katanya.

Selain kolaborasi dengan startup Israel, WILK (di bidang teknologi produksi susu sintetis), Danone, perusahaan multinasional asal Prancis, juga memiliki kemitraan strategis dengan Strauss Group, perusahaan pangan terbesar kedua Israel, sejak tahun 1970-an 

Sejak Desember 1996, Danone memiliki 20% saham operasi produk susu Strauss Group, yang disertai pemberian lisensi eksklusif bagi Strauss untuk menggunakan keahlian Danone dalam memproduksi produk susu segar.

Di tengah seruan boikot, Danone Indonesia, pemilik merek Aqua, SGM, dan Bebelac, berupaya menepis hubungannya dengan Israel, salah satunya dengan merujuk pada Laporan Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, bertajuk "From economy of occupation to economy of genocide", dan menyatakan nama mereka tidak disebut dalam laporan tersebut.

Namun, Sukron Jamal membantah relevansi argumen tersebut. Menurutnya, laporan PBB memprioritaskan perusahaan yang beroperasi di permukiman ilegal atau memiliki hubungan langsung dengan militer Israel, sementara daftar boikot aktivis memperluas kriteria, mencakup kontribusi ekonomi nasional dan upaya normalisasi kebijakan Israel.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan