FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Teka-teki tentang alasan mantan anggota Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara bergabung dengan tentara bayaran Rusia akhirnya dibeberkan Korps Marinir TNI AL.
Dugaan kuat, Satria Arta Kumbara memilih ke Rusia karena masalah beban hidup yang menjeratnya. Dia terlilit utang yang jumlahnya mencapai ratusan juta.
Hal tersebut diungkapkan Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayjen TNI Endi Supardi. Menurut Endi, bekas anggota Marinir itu memilih ke Rusia karena terlilit utang.
Endi Superdi menyebut, Satria diketahui memiliki utang pada dua bank yakni BRI dan BNI dengan nilai melebihi setengah miliar.
"Dia ada utang. Pinjaman di bank ya. Berkaitan dengan bank di BRI dan BNI dengan nilai Rp750 juta," kata Mayjen Endi di kawasan Kesatriaan Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis.
Terkait alasan Satria Arta memiliki utang sebesar itu, Endi Supardi menduga karena gaya hidup yang bersangkutan, Menurutnya, Satria Arta memiliki gaya hidup yang terbilang hedonisme. Untuk memenuhi kebutuhan akan gaya hidupnya itu, dia lantas meminjam uang.
Setelah mengalami kendala dalam membayar utang pada dua bank tersebut, Satria Arta bukannya menemukan solusi tetap tetapi justru semakin terjerumus. Dia diketahui terlibat judi online alias judol.
Satria Arta berharap, dengan bermain judol ini, dirinya bisa mendapatkan uang untuk membayar utang pada bank. Sayangnya, asumsi itu ternyata salah hingga akhirnya dia semakin kesulitan keuangan.
"Ternyata judi online ini, kan, tidak membantu. Bahkan, akan lebih terjerumus ke dalamnya," kata Endi.
Karena terdesak dengan masalah utang pada bank tersebut, Satria Arta Kumbara akhirnya tergiur mencari uang dengan menjadi tentara bayaran pada militer Rusia. Dia bergabung dalam perang melawan Rusia yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir.
Di Korps Marinir TNI AL, Satria Arta diketahui sudah tidak menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Karena desersi dalam waktu lama, pihak TNI akhirnya melakukan pemecatan terhadap dirinya sebagai anggota TNI pada 2023 lalu.
TNI baru mengetahui Satri Arta Kumbara bergabung dengan militer Rusia setelah beredar video tentang dirinya sedang ikut dalam perang di Rusia.
Adapun Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya tidak ingin ikut campur tentang status kewarganegaraan Satria.
"Kami menyerahkan ke Kementerian Hukum dan Kementerian Luar Negeri," tuturnya.
Sebelumnya, Satria Arta Kumbara dalam video terbaru yang diunggah di media sosial menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah terkhusus Presiden RI, Prabowo Subianto atas keputusan dirinya bergabung dengan militer Rusia sebagai tentara bayaran.
Dia mengklaim, dirinya tidak tahu menahu jika keputusannya itu akan berakibat hilangnya status kewarganegaraan. Padahal, dia mengaku tidak memiliki niat untuk mengkhianati NKRI.
Dari video itu juga, Satria Arta Kumbara memohon agar presiden dan Kementerian Luar Negeri membantu memulangkan dirinya dari Rusia.
Dia juga menyebutkan, keputusan menjadi tentara bayaran Rusia semata dilakukan demi memenuhi kebutuhan keluarganya. (fajar)