Gempa Magnitudo 6,0 di Poso Dirasakan hingga di Mamuju Sulbar, Tidak Berpotensi Tsunami

  • Bagikan
Tangkap layar- Peta gempa dirilis BMKG magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7/2025).

FAJAR.CO.ID -- Gempa magnitudo 6,0 terjadi di Kabupaten Poso, Kamis (24/7/2026) sekitar pukul 21.06 Wita. Getaran gempa dirasakan sampai ke beberapa kabupaten provinsi tetangga, seperti Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa magnitudo 6,0 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tidak berpotensi tsunami.

"Gempa terletak pada koordinat 2,01 derajat LS : 120,78 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 kilometer," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui keterangan tertulisnya, Kamis (24/7/2026).

Berdasarkan pengamatan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG menyebut gempa yang terjadi jenis gempa dangkal, akibat adanya aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Analisa kegempaan BMKG menyebutkan, guncangan dirasakan di daerah Poso, Kolonodale Kabupaten Morowali Utara dan Mangkutana dengan skala intensitas IV-V MMI atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk.

Gempa juga dirasakan warga di wilayah Palopo, Toraja, Mappadeceng Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Bungku Kabupaten Morowali dengan skala intensitas III-IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Masyarakat di wilayah Kota Palu juga merasakan dampak gempa dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Kemudian, getaran gempa dirasakan warga di daerah Mamuju, Malunda dan Pasangkayu Sulawesi Barat (Sulbar) dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Daryono menjelaskan, hingga pukul 21.40 Wita, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya 11 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar magnitudo 5,5 dan terkecil magnitudo 2,4.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dapat meresahkan.

Warga juga diimbau untuk sementara waktu sebaiknya menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat guncangan gempa.

"Tetap tenang, masyarakat dapat mengakses perkembangan informasi melalui laman resmi BMKG yang telah terverifikasi, yakni Instagram/Twitter @infoBMKG, website http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, telegram channel https://t.me/InaTEWS_BMKG atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android), wrs-bmkg atau infobmkg," kata Daryono. (ant)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan