"Kalau saya melihat sebenarnya di sinilah perlu ketegasannya Kapolrestabes Makassar," kata Rahman, Jumat (25/7/2025).
Dikatakan Rahman, terkesan ada upaya pembiaran terhadap penyerangan yang meresahkan warga kota Makassar itu.
"Kesannya, ada pembiaran. Kalau saya, kalau begini modelnya Kapolda harus ambil sikap, apalagi ini masih dalam wilayahnya juga," ucapnya.
"Kenapa kejadian itu berulang-ulang, karena pelaku ini merasa tidak ada hambatan, menghalangi, atau tindakan kepada dirinya," tambahnya.
Ia kemudian menarik satu contoh di salah satu kampus di Jalan Sultan Alauddin. Baginya, Polisi yang berkantor tidak jauh dari kampus harus bergerak cepat melakukan penyidikan.
"Sebenarnya di situ kan dekat Polsek iya kan? Harusnya Polsek itu ketika ada laporan dari pihak kampus terjadi hal itu, langsung turun ke lapangan," sesalnya.
"Jangan membiarkan begitu saja. Akhirnya sekarang justru bukan lagi masyarakat yang ditakuti, tapi dunia kampus. Ditakut-takuti dengan premanisme yang masuk ke lingkungannya," sambung dia.
Rahman bilang, pendekatan yang dilakukan Kepolisian sejauh ini belum membuahkan efek jera bagi pelaku kriminal jalanan ataupun premanisme.
"Ini istilahnya kalau dibiarkan terus, kondisi Makassar semakin mencuat. Soal tembak di tempat juga, sebenarnya sudah mendapat dukungan, nah ini kita butuh aksi nyata dari Kapolrestabes. Ini yang tidak jalan menurut saya," kuncinya.
(Muhsin/Fajar)