FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono, ikut memberikan komentarnya terkait logo baru PSI yang berubah dari bunga mawar menjadi gajah kelapa merah.
Ia kemudian menyindir pernyataan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang menjelaskan filosofi logo baru itu.
"Gajah bukan raja hutan dan pelindung hutan dan suka ngamuk ngerusak kebun rakyat," kata Poyuono di X @bumnbersatu (25/7/2025).
Tidak berhenti di situ, Poyuono membeberkan bahwa gading gajah hanya digunakan alat untuk merokok, jauh dari penjelasan Kaesang yang merupakan Ketum PSI.
"Gadingnya jadi alat ngudut dan gajahnya jadi binatang sirkus yang lucu hiburan rakyat di kebun binatang Ragunan," tandasnya.
Sebelumnya, Kaesang sempat ditanya mengenai filosofi dari logo baru PSI tersebut.
"Sebetulnya kurang etis bagi saya untuk menjelaskan mengenai gajah yang terlihat mau mengamuk," ujar Kaesang usai melaksanakan Kongres, kemarin.
Dijelaskan Kaesang, seekor gajah tidak akan mengamuk ketika diserang maupun tidak diserang.
"Gajah selalu defensif, gajah memang mungkin bukan raja hutan, gajah adalah pelindung dari hutan," tegasnya.
Atas semangat itu, Kaesang bertekad untuk membuat Partai yang dinakhodainya tersebut bisa menjadi diperhitungkan di masa mendatang.
"Insyaallah nanti saya akan bekerjasama dengan tim dalam waktu satu bulan ini untuk menyusun anggota di kepengurusan tingkat DPP," tandasnya.
Kaesang semakin yakin karena mendapatkan dukungan dari ayahnya, mantan Presiden Jokowi. Presiden dua periode itu dengan lantang menegaskan akan bekerja keras menjadikan PSI sebagai Partai besar.
(Muhsin/fajar)