Heboh Video Perempuan Curhat pada Ustaz, Diminta Suami Poliandri

  • Bagikan
Ilustrasi poliandri. (Istimewa)

FAJAR.CO.ID -- Publik tanah air dibuat heboh dengan curhat sekaligus pengakuan seorang wanita kepada ustaz dalam sebuah acara kajian. Reaksi publik atas video itu pun beragam.

Perempuan dimaksud memberikan pengakuan yang sangat mengejutkan. Video pernyataan perempuan itu pun viral di media sosial.

Sang perempuan dalam video tersebut mengaku jika suaminya yang kedua pernah memintanya melakukan poliandri. Ironisnya, tidak sampai diminta poliandri oleh suami, dia juga diminta berhubungan badan dengan laki-laki lain.

Parahnya lagi, permintaan untuk melakukan hubungan dengan pria lain itu dilakukan di depan mata suaminya tersebut. Tentu saja, pengakuan perempuan itu membuat heboh, apalagi direkam dalam sebuah acara kajian.

“Dan yang paling parahnya dia sampai berkali-kali menyuruh saya poliandri, ustaz. Suami saya yang kedua menyuruh saya berpoliandri dan menyuruh saya berhubungan badan dengan pria lain di depan matanya, ustaz,” ungkap perempuan tersebut dalam tayangan yang kini tersebar luas, tapi sudah dihapus dari akun resminya.

Tak tinggal diam, sosok yang disebut sebagai suami kedua akhirnya buka suara. Melalui akun Instagram @dikaperkasa_, pria tersebut mengunggah video klarifikasi panjang.

Ia menanggapi pernyataan viral tersebut dengan menekankan bahwa apa yang terjadi sebenarnya lebih dalam dari sekadar narasi yang tersebar.

Dia bahkan menyebut, istrinya memiliki permasalah akibat luka batin mendalam yang belum pulih dari pernikahan sebelumnya.

“Saya sudah melihat semuanya, video dari awal sampai akhir. Saya menyimak dari sudut pandang yang berbeda, bahwa ini adalah tentang luka batin yang sangat dalam selama 11 tahun pernikahan,” ujar @dikaperkasa_, dilansir jawapos, Minggu (27/7).

Dalam klarifikasinya, Dika juga mengimbau masyarakat untuk tidak menghujat siapa pun dalam kasus ini. Ia menyebut bahwa dirinya pun turut terluka, terutama karena pengorbanan besar yang telah ia lakukan dalam pernikahan mereka.

“Saya mohon kepada netizen, jangan ada yang menghujat sama sekali. Karena ini tentang sisi lain, yang dimana luka batin. Saya pun juga terluka dengan penghabisannya. Tapi saya tidak akan membahas di situ,” ujarnya.

Dialebih lanjut menyebut, dirinya telah berusaha menjadi suami yang baik dan memberikan apa pun yang dibutuhkan istrinya. Bahkan, katanya, ketika sang istri membutuhkan gawai atau peralatan elektronik baru, ia selalu berusaha memenuhinya. Namun, ia menyayangkan bahwa luka lama dari hubungan sebelumnya masih membayangi pernikahan mereka.

“Saya berikan. Apa pun itu saya turutin untuk istri saya, prioritas. Jadi terkadang kita menyembuhkan, kita sudah memberikan sesuatu yang terbaik sebagai seorang suami, tapi terjadi seperti ini. Itu memang hal pelajaran juga buat diri saya,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini pernikahan mereka berada di ujung tanduk dengan proses gugatan cerai yang sudah berjalan sejak awal Mei lalu. Selain itu, ia juga menyebut bahwa sejumlah aset keluarganya turut terdampak.

“Yang dimana tanggal 2 Mei saya digugat cerai. Dan rumah orang tua saya tergadai, lalu ada mobil saya yang tergadai. Yang ketiga, ada usaha saya yang beberapa diambil, seperti itu kan, dagangan dan lain sebagainya. Itulah bagian dari luka batinnya,” ungkapnya.

Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak, terutama dalam membangun hubungan yang sehat dan menyembuhkan luka sebelum memulai kembali. Ia pun meminta publik untuk lebih bijak dalam berkomentar dan tidak memperkeruh suasana.

“Insyaallah Allah memberikan semuanya. Banyak mungkin suami yang juga seperti itu tapi menahan. Tapi kalau untuk saya sendiri, karena ini sudah tayang, mau tidak mau, ini untuk pelajaran buat semuanya. Dan untuk bersikap juga hati-hati juga, termasuk komentar-komentar. Terima kasih,” tutupnya. (fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan