Dia menekankan pemerintah terus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di Sekolah Rakyat yang baru berjalan selama dua minggu.
Saat ini, pemerintah terus bersinergi untuk membangun penambahan titik baru untuk Sekolah Rakyat rintisan pada akhir Juli 2025.
"Kami terus perbaiki kekurangan-kekurangannya dengan kolaborasi antarkementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah. Kami juga setiap hari terus mengikuti perkembangannya selama 24 jam untuk menambah, misalnya, tenaga kependidikan yang lain, wali asrama, wali asuh yang sekarang makin sedikit kekurangannya. Jadi, ini terus kami sempurnakan," paparnya.
Sebelumnya, Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat karena penempatan yang dinilai terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
"Jadi, itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh," kata dia.
Meski begitu, pihaknya tetap mengoptimalkan pelaksanaan Sekolah Rakyat di berbagai daerah dan memastikan para siswa tetap mendapatkan pendidikan yang bermutu. (fajar)