Bangun Sutoto Tuding Reuni Fakultas Kehutanan UGM Penuh Rekayasa

  • Bagikan

"Dari beberapa peserta reuni yang diwawancarai awak media, ada beberapa yang tidak nyambung antara pertanyaan teman-teman pers dan jawaban sang narasumber. Ada alur cerita yang tidak sinkron dan justru kontradiktif. Itu kan aneh," cetusnya.

"Netizen tidak bisa disalahkan dengan cerita yang disajikan dari para peserta reuni dadakan itu. Netizen hanya menelaah cerita," tambahnya.

Bangun kembali menyinggung dugaan ijazah palsu yang menyerupai teka-teki besar.

"Seperti yang sering saya sampaikan sebelumnya bahwa kasus dugaan ijazah palsu Joko Widodo ini bak permainan puzzle raksasa. Ada banyak potongan cerita yang terserak di tiga kota: Surakarta, Yogyakarta, dan Jakarta. Bukan kebetulan jika ketiganya ada kata karta di akhir namanya," terangnya.

Bangun bilang, reuni itu tidak bisa dianggap kebetulan. Alasannya, karena sudah terjadi maka reuni di Sabtu kemarin sudah jadi bagian dari sebuah cerita.

"Tidak ada yang namanya kebetulan. Semua sudah terencana dan disiapkan meskipun publik tetap menilainya sebagai reuni dadakan. Reuni untuk aksi dan narasi rekayasa kata-kata," tandasnya.

"Dugaan ijazah palsu makin membuka mata publik dan dunia. Apalagi ditemukan beberapa nama yang bukan alumni asli UGM ikut hadir di sana. Ada alumni palsu di sana. Lalu, apakah salah jika reuni di Sabtu pagi kemarin bisa disebut, Reuni Palsu oleh Alumni Palsu? Sekali lagi, jangan tanya saya," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan