Ia menekankan perlunya pemihakan pembangunan kepada daerah-daerah sulit jangkau serta rencana pengembangan wilayah yang holistik agar setiap pemukiman baru terintegrasi dengan akses pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
"Namun, upaya perbaikan untuk keadilan akses pendidikan, kesehatan, dan sosial harus terus ditingkatkan. Banyak faktor yang berpengaruh dan semuanya ini memerlukan komitmen yang tinggi dari pimpinan daerah. Setiap program harus dievaluasi dan dicari upaya perbaikan yang terus menerus. Data yang valid sangat diperlukan dan kesabaran mencari solusi yang tepat sangat dibutuhkan," jelas Prof Veni.
Menanggapi upaya pemerintah daerah, Prof. Veni Hadju mengapresiasi program Aksi Stop Stunting (ASS) dan 3 program lainnya yang telah diluncurkan Pemprov Sulsel yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Harapannya stunting bisa menurun secara konsisten dari tahun ke tahun," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sendiri menunjukkan komitmen kuat dalam peningkatan IPM. Pada Jumat, 25 Juli 2025, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, secara resmi meluncurkan empat program strategis bidang kesehatan: Aksi Stop Stunting (ASS), Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB), Mobile Intensive Care Unit (MICU), dan Andalan Hati Melayani. Peluncuran ini digelar di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
"Program ini bukan proyek sesaat. Ini bagian dari reformasi kesehatan berbasis keadilan sosial, agar seluruh masyarakat, tanpa kecuali, mendapat hak pelayanan yang manusiawi dan bermartabat," tegas Gubernur Andi Sudirman Sulaiman saat peluncuran.