"Kami sudah menyampaikan kepada mahasiswa di Makassar agar tidak terprovokasi dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa merugikan orang lain," tegasnya.
Ia juga membantah isu adanya sweeping terhadap kendaraan berplat DP maupun mahasiswa asal Luwu Raya. Pihaknya pastikan tidak ada sweeping terhadap mobil berplat DP atau terhadap mahasiswa dari daerah tertentu.
"Itu murni hoaks, ulah provokator yang ingin membuat Kota Makassar tidak aman," katanya.
Selain itu, foto-foto korban yang beredar di media sosial, menurut Arya, juga tidak terkait dengan insiden terbaru. Dimana, kata dia. Gambar kepala korban yang disebut-sebut akibat sweeping, sebenarnya adalah foto dari kasus tawuran geng motor sekitar seminggu lalu.
"Saat itu, kelompok geng motor menyerang warga sipil. Pelakunya sudah kami tangkap, ada 23 orang diamankan, 10 di antaranya telah kami tahan, dan korban juga sudah mendapat perawatan," jelasnya.
Imbauan untuk Masyarakat, bahwa Kapolrestabes mengingatkan masyarakat agar tidak mudah mempercayai dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
"Berita yang belum pasti jika langsung di-share justru menjadi teror bagi masyarakat, menimbulkan ketakutan, dan memperburuk situasi. Kami minta semua pihak menahan diri," imbuh Arya.
Ia menutup dengan penegasan bahwa keamanan di Makassar tetap dalam kendali aparat. Polri bersama TNI dan pemerintah kota berkomitmen menjaga situasi tetap kondusif.
"Tentu perlu kondisif, tertib mahasiswa dari daerah mana pun kami pastikan bisa kuliah dan beraktivitas dengan aman di Makassar," pungkasnya. (Arya/fajar)