Mantan Kabareskrim Singgung Lakban Kuning Terlilit di Kepala Arya Daru, Kesaksian Meta Ayu Mengejutkan

  • Bagikan
Tulisan lama istri Arya Daru Pangayunan kembali viral. Ini kisah haru Meta Ayu Puspitantri sebagai pendamping diplomat Kemlu Tewas (Instagarm @ddaru_chee)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Motif tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39) di kamar kosnya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat belum juga terungkap. Namun kepingan bukti-bukti yang ditemukan perlahan mulai menunjukkan tanda positif.

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak menyebut hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) telah rampung.

Menurutnya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya tengah mengumpulkan dan mencocokkan seluruh alat bukti yang berkaitan dengan kematian Arya Daru. Langkah ini penting sebelum hasil akhirnya diumumkan ke publik dalam waktu dekat.

Salah satu yang ditelaah adalah lakban kuning yang ditemukan dililit pada kepala dan wajah Arya Daru. Dari mana sumber lakban kuning yang ternyata sering digunakan oleh pegawai lingkungan Kemlu tersebut? Dan siapa pemiliknya?

Istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri, mengungkapkan, suaminya sendiri yang membeli lakban kuning tersebut saat melancong ke rumah keluarga di Yogyakarta.

Selain membawa lakban kuning ke indekosnya di Jakarta, Arya Daru juga menyimpan gulungan lakban serupa di rumahnya di Yogyakarta.

"Menurut keterangan Meta, lakban kuning itu memang dibeli oleh korban di salah satu tempat dunia hiburan di Yogyakarta," ungkap AKBP Reonald Simanjuntak, Sabtu (26/7/2025).

Guna mencocokkan dugaan alat bukti tersebut, penyidik Polri telah membawa gulungan lakban yang ada di rumah Arya Daru ke Jakarta untuk dicocokkan dengan lakban yang ditemukan dililit di kepala dan wajah sang diplomat.

Lakban warna kuning mencolok ternyata sering digunakan oleh pegawai lingkungan Kemlu. Rekan kerja maupun atasan Arya di Kemlu juga sering menggunakannya saat akan bertugas ke luar negeri.

Fungsi lakban sebagai penanda bagasi agar mudah dikenali di bandara tujuan. Warnanya yang mencolok dinilai lebih memudahkan untuk mengenali barang bagasi.

Sebelumnya, Mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji menilai pengungkapan kasus kematian Arya Daru Pangayunan sebenarnya tidaklah sulit.

Melihat dari kondisi TKP saja, menurut Susno, sudah jelas ada kejanggalan yang tak lazim.

"Kalau datang ke TKP kejanggalan ada. Sesuatu yang tidak lazim, sesuatu yang tidak biasa, kok dipasang lakban? Seperti barang yang mau dikirim," kata Susno, dikutip dari Youtube tvOne.

Apalagi ada CCTV dan HP korban di tempat kejadian. Jenazah pun masih dalam kondisi utuh, termasuk sidik jari bisa dengan mudah dideteksi.

"CCTV ada, yang ketiga HP ada, yang keempat lakban ada, yang kelima sidik jari ada, yang keenam yang nantinya visum luar dan visum dalam. Ini yang akan menjawab apa penyebab kematian," ujar Susno.

Maka dari itu, di antara sekian kemungkinan ini, ia yakin polisi sudah 80 persen tahu motifnya.

"Karena sebagai seorang mantan penyidik, saya katakan ini kasus yang mudah. Kenapa mudah? Karena serba lengkap," tegasnya. (Pram/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan