Fenomena ini mencerminkan konsumerisme gaya baru, di mana status sosial dibangun bukan dari apa yang dibeli, tapi dari apa yang ditampilkan di media sosial. Jadi meskipun tak beli, yang penting pernah mampir, pernah selfie, dan pernah “nanya-nanya”.
Fenomena Rojali dan Rohana di mal tidak akan hilang begitu saja, karena mereka adalah bagian dari gaya hidup urban modern. Tapi dengan pendekatan yang kreatif dan adaptif, para pelaku usaha tetap bisa menjadikan mereka sebagai peluang, bukan sekadar pengunjung yang bikin capek.
(Arya/Fajar)