FAJAR.CO.ID -- Obat-obatan dan catatan rekam medis ditemukan di dalam tas milik diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan yang ditinggal di rooftop gedung Kemlu. Polisi tidak dapat mengungkap jenis obat dan isi catatan medis karena bersifat privasi.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menyampaikan hal itu kepada wartawan saat dikonfirmasi pada Senin (28/7).
Tas dan barang bawaan milik Arya Daru ditemukan sehari setelah 8 Juli, yakni pada 9 Juli. Lokasi persis penemuan tas dan barang itu adalah samping tangga darurat lantai 12 Gedung Kemlu.
Dari hasil rekaman CCTV menunjukkan Arya Daru naik ke rooftop gedung Kemlu melalui tangga darurat di lantai 12. Arya Daru berada di rooftop selama 1 jam 26 menit. Tak ada aktivitas berarti yang dilakukannya selama di rooftop. Dia hanya bengong dan sesekali ke pagar pembatas dan melihat ke arah bawah.
”Tas itu ditemukan di rooftop (Gedung Kemlu), berdasarkan keterangan dari tim penyelidik itu 1 hari setelah tanggal 8, setelah ditemukan korban. Jadi, ditemukan lah tas itu di lantai 12 di samping tangga darurat,” kata Reonald.
Menurut Reonald, Gedung Kemlu hanya sampai lantai 12. Akses menuju rooftop hanya melalui tangga darurat yang ada di lantai 12.
Itu pula yang dilakukan Arya Daru sebelum ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Dia mengakui, polisi telah membuka dan melihat isi tas serta barang bawaan tersebut. Namun, dia tidak bisa merinci temuan itu.
”Saya nggak bisa kasih tahu secara rinci, yang pasti yang ditemukan ada laptop, ada pakaian, ada juga goodie bag itu karton tas. Sebelum naik ke rooftop kan dari GI (Grand Indonesia, red) dari pusat perbelanjaan itu,” jelasnya.
Obat dan catatan rawat jalan atas nama Daru ditemukan dalam tas tersebut. Ihwal obat dan sakit yang diderita oleh Daru, Reonald menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa menyampaikan informasi itu. Sebab, semua merupakan privasi Daru. Bukan untuk disampaikan kepada publik.
”Ada beberapa obat-obatan yang korban bawa. Tidak bisa saya sampaikan secara rinci. Saya kan sudah sampaikan itu kemarin di beberapa kesempatan bahwa ada ditemukan surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta, tanggal saya lupa, tapi di catatan bulan Juni 2025,” bebernya.
Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit lakban warna kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).
Hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini.
Kepastian penyebab kematian korban masih menunggu hasil autopsi, termasuk hasil pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.
Hingga saat ini, proses penyelidikan terkait penyebab kematian diplomat Kemlu tersebut masih dilakukan. Teranyar, polisi mengklaim telah mengantongi hasil laboratorium forensik (labfor). (*)