FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sekertaris Provinsi (Sekprov Sulsel), Jufri Rahman angkat bicara terkait isu peningkatan harga beras.
Saat ini, disebut harga beras mengalami lonjakan yang cukup tinggi di pasaran khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
Merespons hal tersebut, Jufri Rahman mengatakan ada beberapa solusi yang bisa ditawarkan terkait permasalahan ini.
Salah satu jalan keluar adalah beras cadangan di Perum Bulog didistribusikan ke pasar untuk menormalkan harga.
“Sekarang semua beras diakui Bulog ada di gudangnya. Lepas ke pasar saja. Berlaku hukum pasar, kalau suplai lancar, harga pasti turun,” kata Jufri Rahman, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/7/2025).
Untuk itu menyikapi lonjakan ini, langkah taktis yang perlu diambil menurutnya adalah membuka kran distribusi.
Sebab intervensi dari pemerintah, menurutnya, hanya bersifat sementara.
"Karena kita intervensi bagaimana pun itu sifatnya sesaat. Ya mungkin turun sejenak, kemudian kembali ke siklus pasar," tuturnya.
Selain itu, Sekprov Sulsel itu juga menyoroti terkait lonjakan harga beras yang disebutnya anomali.
Di satu sisi, pemerintah menyebut stok beras melimpah. Tapi di sisi lain, harga justru merangkak naik.
"Sesuatu yang anomali, di satu sisi kita mengklaim over stok,” ujarnya.
“Ini stok terbesar, kan ini diklaim kan. Lalu kemudian harga bergerak naik. Itu anomali," terangnya. (Erfyansyah/fajar)