Sementara itu, ketua panitia reuni, Johannes, mengatakan pertemuan ini patut disyukuri karena bisa menyatukan kembali para alumnus yang sudah berbeda arah.
“Perjumpaan ini adalah bentuk syukur. Meski hidup sudah berpisah arah, kita masih bisa berkumpul dalam kebersamaan,” jelasnya.
Acara sebenarnya berlangsung penuh nostalgia di antara para alumni, namun, sayangnya komentar miring dari berbagai pihak masih saja berkutat seputar isu ijazah palsu Jokowi.
Dari foto yang beredar terlihat keakraban para alumni dan Jokowi yang tampaknya mengenang masa-masa perkuliahan mereka.
Sementara itu, pihak UGM telah membantah soal ijazah palsu Jokowi serta mengakui keabsahan status akademik Jokowi sebagai alumnus resmi Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980. (Elva/Fajar).
